MUHAMMADIYAH.OR.ID, PABELAN – Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menuturkan bahwa sekitar 82.9% UMKM merasakan dampak pandemi, tetapi sebagian kecil masih mampu tumbuh positif. Sehingga, lanjut dia, pemerintah telah mengalokasikan dana untuk dukungan UMKM dan korporasi.
Tak hanya itu, kata Airlangga, saat ini pemerintah juga telah memberikan bantuan berupa Bantuan Produktif Usaha Mikro (BPUM) untuk pelaku usaha bahan mikro yang tidak sedang menerima kredit dari perbankan.
Ke depan Airlangga berharap UMKM yang saat ini sebagian besar masih berbentuk sektor informal itu bisa melakukan pendaftaran agar bisa berubah menjadi sektor formal.
Hal itu disampaikannya dalam Seminar Safari Diskusi Kampus dengan tema “Meningkatkan Daya Saing UMKM: Arah dan Strategi Pengembangan dan Pemberdayaan” via daring, Rabu (10/3). Diskusi tersebut terselenggara atas kerjasama Kemenko Perekonomian dan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS).
Pada kesempatan yang sama, Rektor UMS, Prof. Dr. Sofyan Anif, M.Si mengatakan, acara tersebut diselenggarakan salah satunya untuk menghimpun tanggapan dan pandangan para pemangku kepentingan terkait strategi pengembangan dan pemberdayaan guna meningkatkan daya saing UMKM di Indonesia.
Rektor mengatakan pandemi Covid-19 telah mempengaruhi berbagai aspek kehidupan, tak terkecuali perekonomian. Dalam bidang perekonomian, kata Anif, pandemi ini mempengaruhi konsistensi usaha di bidang UMKM (usaha mikro kecil dan menengah). Maka dari itu, pemerintah perlu memanfaatkan ilmu yang dimiliki oleh perguruan tinggi untuk meningkatkan perekonomian di sektor UMKM.