MUHAMMADIYAH.ID, JAKARTA – Membuka forum dialog internasional yang digagas oleh Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Turki, Duta Besar Republik Indonesia untuk Turki Dr. Lalu Muhammad Iqbal mengapresiasi inisiatif PCIM Turki.
“Diskusi ini membanggakan karena membangun hubungan timbal balik antara Turki dan Indonesia. Saya percaya diskusi ini akan berdampak baik bagi negara muslim,” ucap Lalu.
Dalam forum yang diikuti oleh lebih dari 300 peserta dari 22 negara, Lalu Muhammad menyampaikan pentingnya masalah persatuan dunia Islam di tengah tantangan global.
Lalu Muhammad berpendapat bahwa jika umat Islam mampu menyelesaikan persoalannya sendiri di masing-masing negara, sama dengan membantu umat manusia menyelesaikan separuh permasalahan global.
“Mayoritas negara berkembang adalah anggota OIC (persatuan negara-negara Islam sedunia, OKI) yang berarti negara muslim. Mayoritas negara konflik adalah negara muslim, artinya jika kita mampu menghapus kemiskinan dan melakukan resolusi konflik di negeri muslim dengan kekuatan solidaritas, kita bisa menyelesaikan lebih dari setengah masalah global,” ungkapnya.
Konsep ‘ummah’ di dalam Islam yang tidak memiliki sekat negara bangsa, seharusnya diamalkan oleh setiap negara muslim. Sayangnya, yang ada masing-masing negara muslim justru terperangkap dalam persaingan bahkan dengan pendekatan koersif seperti konflik.
Lalu Muhammad berharap Muhammadiyah turut mengambil peranan dalam agenda menali-temalikan ikatan ummah dan ukhuwwah yang saat ini tersekat.
Dalam forum dialog webinar internasional tersebut, turut hadir sebagai pemater Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti, Profesor Filologi Yildiz Technical University Bedri Gencer, dan Profesor Sejarah Ottoman Suleyman Demiral University Ismail Hakki Goksoy.