MUHAMMADIYAH.OR.ID, MAMUJU – Gempa yang melanda Majene dan Mamuju Sulawesi Barat masih menyisakan trauma kepada warga setempat terutama anak – anak, apalagi sesekali masih terasakan gempa susulan meski dalam skala ringan.
Keceriaan anak-anak harus segera dipulihkan. Sudah jadi kewajiban orang dewasa menjaganya dalam situasi panik maupun tegang. Anak-anak tidak akan mampu bertahan dalam kondisi sulit seperti sekarang tanpa hadirnya peran lingkungan yang mendukung agar terus bertahan dan kembali dalam fitrah anak yaitu keceriaan.
Pos Koordinasi Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) yang dipusatkan di Jl. Sukarno Hatta Mamuju merespon kebutuhan psikososial anak. Seperti pagi ini (22/1) dilakukan senam gembira bersama puluhan anak dengan didahului pembagian masker.
Risma, koordinator bidang psikososial MDMC mengungkapkan kegiatan pendampingan rutin terhadap anak-anak dilakukan setiap harinya. “Pagi hari kegiatan senam bersama disamping kegiatan lainnya seperti bernyanyi dan sore hari dilakukan kegiatan pembinaan spiritual anak dengan mengaji.”
Kegiatan psikososial dipandu oleh enam instruktur berpengalaman baik dari MDMC Pimpinan Pusat Muhammadiyah maupun dari MDMC Sulawesi Barat.
Dihubungi ditempat terpisah, Dosen Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur Karina Putri Alamanda, S.Psi., M.Psi mengatakan kegiatan seperti mengajak anak melakukan senam, bernyanyi dan mengaji sudah tepat.
“Dapat ditambah dengan kegiatan mendongeng, baik dengan buku maupun hand puppet atau boneka tangan,” ujarnya,
Menurutnya, mukan sekedar bercerita namun mengajak berkomunikasi secara interaktif dengan anak sebagai penyintas.
“Emosi anak akan terlihat oleh orangtua atau relawan dari apa yang disampaikannya. Dengan demikian dapat diketahui kondisi anak khususnya, apakah masih terdapat trauma atau tidak. Jika masih terdapat trauma pada anak dapat diselipkan dukungan, nasehat doa, serta pengharapan kepada anak,” terang dia.
Sumber : Uzni Gumbira