MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA – Lembaga Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Insanisa (Lapsi) Pimpinan Pusat (PP) Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) menggelar Zoominar dengan tema “Dari Anak Punk sampai Gay, Dimanakah Posisi Gerakan Dakwah Pelajar Muhammadiyah?”.
Marini Tri Cahyani, Peneliti Isu Gay dari UIN Sunan Ampel Surabaya mengatakan Gay adalah orientasi seksual bukan perilaku seksual. Seperti, homoseksual, biseksual dan heteroseksual. Bahkan menurutnya, semua orang punya tendensi untuk melakukan perilaku seksual menyimpang.
Hasil temuannya dilapangan menemukan bahwa salah satu komunitas gay yang menjadi tujuan penelitiannya ternyata banyak mengadakan kegiatan kerohanian.
“Ternyata mereka masih punya keinginan dan usaha untuk mengetahui agama. Mereka masih mempercayai kalau agama adalah komponen penting kehidupan dengan banyak kegiatan yang dilakukan dalam komunita,” ungkap Marini, Ahad (24/1).
Ketika salah satu relawan komunitasnya ditanya mengapa mengadakan kegiatan rohani mereka menjawab hal itu sebagai salah satu upaya memfasilitasi kaum homoseksual. Marini mengungkapkan kadang kala kaum homoseksual merasa tidak punya tempat pulang dan tidak punya tumpuan hidup.
“Mereka mengatakan kami ingin menyelaraskan diri dengan adab. Tidak peduli dia selaras atau tidak tapi kesadaran mereka untuk tetap peduli dengan agamanya tetap ada,” kata dia.
Hal ini jadi bukti bahwa agama bukanlah hal yang tabu bagi mereka. Tinggal bagaimana peran dakwah yang akan kita lakukan. Terlebih pada generasi muda di lingkungan sekarang ini.
“Kita mau ada dimana? kalau kita ada disebrang jangan harap mereka akan mendengar. Jika kita ada disamping kita tidak harus pro semua tapi kalau ada disamping ketika mereka berbelok terlalu jauh mereka bisa kita ingatkan,” ujarnya.
Dari penelitiannya, Marini berharap dai-dai muda seperti di Muhammadiyah turut memperhatikan isu ini. Mengajak mereka ke jalan yang ma’ruf dan jalan yang lurus. Karena menurutnyam agama seharusnya bisa menjadi tempat yang menaungi siapapun.