MUHAMMADIYAH.ID, BANJARNEGARA — Manfaatkan lahan bantaran sungai dan lahan milik warga yang kosong, Pemuda Muhammadiyah kolaborasi dengan Cabang Muhammadiyah Mandiraja dan RS PKU Muhammadiyah Banjarnegara lakukan konservasi melalui tanaman Pohon Aren dan Tanaman Keras lainnya.
Kabupaten Banjarnegara secara geografis terbagi menjadi dua wilayah yaitu di sisi utara Sungai Serayu dan Sisi Selatan Sungai Serayu, secara umum kondisi tanah di Wilayah Banjarnegara subur. Kondisi tanah yang subur dimanfaatkan untuk penghijauan tanaman produktif yang memiliki nilai ekonomi bagi warga.
Ketua Kader Hijau Muhammadiyah Banjarnegara, Urip Setiyo Budi menjelaskan, gerakan tanam seribu pohon untuk memperingati milad Muhammadiyah ke 108 ini dimaksudkan untuk peneduh dan penguat lahan supaya tidak terjadi tanah longsor.
“Fungsi tanaman penghijauan terutama di bantaran sungai atau lahan yang bertebing seperti pohon aren misalnya, akan menguatkan tanah dari erosi dikarenakan akar aren ini dapat masuk ke tanah lebih dalam dan juga radius lebar penyebaran akarnya lebih luas dari tanaman lain,” urai Urip saat dikonfirmasi muhammadiyah.or.id pada Sabtu (12/12).
Untuk pilot projek gerakan tanam pohon, Pemuda Muhammadiyah Mandiraja memilih Desa jalatunda, Kecamatan Mandiraja, Banjarnegara. Pemilihan lokasi tersebut didasarkan pada kondisi wilayah yang sering mengalami kekeringan, terlebih saat musim kemarau. Desa Jalantuunda berada di ketinggian rata-rata 300 Meter di atas Permukaan Laut (mDPL).
Menurutnya, kendala yang dihadapi oleh Kader Hijau Muhammadiyah adalah masih kurangnya edukasi masyarakat terkait dengan pentingnya gerakan menanam pohon. Padahal dengan kondisi wilayah tersebut, gerakan tanam pohon memiliki fungsi ganda, untuk menyelamatkan lingkungan dan sebagai sumber pendapatan lain.
“Di sisi lain menanam aren bisa dijadikan budidaya karena aren memiliki nilai ekonomis yang tinggi yaitu niranya dapat dimanfaatkan sebagai gula merah / gula semut,” imbuhnya.
Harapan kedepan bisa melibatkan masyarakat yang lebih luas, partisipati aktif masyarakat akan menumbuhkan sinergi positif dalam membangun konservasi di wilayah Banjarnegara. Sehingga terjadi harmoniasasi antara alam/lingkungan dengan mansuia.
Acara ini juga dihadiri Pimpinan Daerah Muhammadiyah Banjarnegara, Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah Banjarnegara, LazisMu Banjarnegara, Forkompimca Mandiraja, Pimpinan Cabang Muhammadiyah Mandiraja, Pimpinan Cabang ‘Aisyiyah Mandiraja, Pimpinan Cabang Pemuda Muhammdiyah Mandiraja, Pimpinan Cabang Nasyiatul ‘Aisyiyah Mandiraja, KOKAM Mandiraja dan KOKAM Bahagia Indonesia, Kepala Desa Jalatunda, Pimpinan Ranting Muhammadiyah Jalatunda beserta Ortom serta perwakilan warga masyarakat Jalatunda.