MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA – Milad Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan (HW) telah berlangsung pada, Ahad (20/12/2020). Salah satu organisasi kepanduan tertua yang ada sebelum Indonesia merdeka merayakan miladnya ke-102 tahun sejak berdiri pada tahun 1918.
Berbagai ucapan, doa, dan harapan mengalir dari para tokoh bangsa dalam peringatan Milad Hizbul Wathan. Salah satunya adalah Buya Syafii Maarif, Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah yang sekaligus Guru Bangsa.
Buya Syafii tokoh yang menjadi saksi kebangkitan Hizbul Wathan pada saat menjabat sebagai Ketua Umum PP Muhammadiyah pada 1999 mengatakan momen Milad ke-102 tahun harus dijadikan HW membenai organisasinya.
Selain itu, HW harus tetap berguna untuk mendidik anak muda, anak sekolah, juga para pelajar sehingga menjadi manusia yang dapat dipercaya sesuai Undang Undang Pandu HW nomor 1 yaitu ‘HW selamanya dapat dipercaya’.
“Mudah-mudahan kedepan HW akan terus menapaki sejarahnya dari masa lampau untuk bersama-sama Muhammadiyah, ortom-ortom lain menyemarakan kembali kehidupan kepanduan untuk mencapai kehidupan yang menjadi karakter manusia,” kata Buya Syafii dalam ucapan Milad HW, pada (20/12/2020).
Muhadjir Effendy
Tidak hanya Buya Syafi, Menko PMK Muhadjir Effendy juga turut mengucapkan Milad ke-102 Hizbul Wathan.
Bagi Muhadjir kepanduan merupakan salah satu wadah yang sangat efektif dalam upaya kita membantuk karakter seseorang dalam membentuk pola berfikir, cara bersikap dan juga cara berperilaku seseorang.
“Anak, remaja dan pemuda yang telah digerakkan oleh Kepanduan Hizbul Wathan telah terbukti sejak dahulu kala menjadi Persyarikatan Muhamamdiyah dalam memperjuangkan dan mempertahankan NKRI,” paparnya.
Kader HW tersebtut antara lain Panglima Besar TNI Jenderal Soedirman, Ki Bagus Hadikusumo, Abdul Kahar Muzakir, Mr. Kasman Singodimedjo, Adam Malik dan masih banyak lagi tokoh-tokoh Hizbul Wathan yang tidak bisa dihitung jumlahnya.
Oleh karena itu di usia ke-102 Muhadjir berharap Pandu Hizbul Wathan tetap terus menjadi pelopor, pionir, dan avant garde (garda terdepan) di semua bidang, menjadi teladan bagi masyarkat, cinta perdamaian dan persaudaraan diantara semua anak bangsa, menjalin ukhuwah islamiyah ukhuwah wathaniyah ukhuwah basyaryiah dengan penuh tata cara yang sopan penuh kesantunan dan keperwiraan.
Abdul Mu’ti
Sementara itu, Sekretaris Umum PP Muhamamdiyah Abdul Mu’ti mengajak kader-kader Hizbul Wathan untuk meneladani sosok Jenderal Sodirman sebagai kader persyarikatan, kader umat dan kader bangsa yang hebat.
“Hizbul Wathan telah melahirkan kader-kader persyarikatan, kader umat dan kader bangsa yang hebat, salah satu diantaranya adalah Jenderal Soedirman Bapak TNI. Karena itu, dalam darah TNI terdapat darah Muhamamdiyah dan darah Hizbul Wathan,” kata Abdul Mu’ti.
Karenanya, Mu’ti berharap di usia 102 tahun Hizbul Wathan perlu sosok Soedirman Soedirman baru dalam Hizbul Wathan pada masa sekarang dan untuk kemajuan bangsa yang akan datang.
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto
Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto juga ikut mengucapkan Milad ke-102 Hizbul Wathan. Menurutnya Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan memiliki andil yang besar dalam perjuangan bangsa Indonesia.
Hizbul Wathan telah melahirkan seorang tokoh bangsa, tokoh yang semangat kejuangan dan pengorbanannya menjadi tauladan yang luhur bagi kita semua, beliau adalah Panglima Besar Jenderal Soedirman Bapak TNI. Sebagai organisasi kepemudaan di bawah Muhamamdiyah Hizbul Wathan memiliki peran strategis dalam pembinaan generasi muda dan kader-kader pemimpin bangsa.
“Semoga di usianya ke-102 Hizbul Wathan menjadi rantai yang kokoh untuk mempererat persatuan dan kesatuan bangsa. Hizbul Wathan harus meneladani semangaat kejuangan pak Dirman menjadi bagian dari solusi berbagai permasalahan bangsa,” kata Marsekal, Perwira Tinggi TNI Angkatan Udara yang kini menjabat Panglima TNI.
Ucapan lain disampaikan Afnan Hadikusumo Anggota DPD RI sekaligus Cucu dari tokoh awal Hizbul Wathan Ki Bagus Hadikusumo. Hizbul Wathan sebagai gerakan kepanduan pertama di Indonesia adalah wadah perkaderan perwira. Bahkan dari rahimnya lahir tokoh pahlawan nasional yang gigih dalam berjuang.
Sebagai gerakan kepanduan pertama di Indonesia Hizbul Wathan telah melahirkan banyak tokoh bangsa yang memiliki keteladanan dan perjuangan dengan penuh keikhlasan, membangun, serta menjaga persatuan dan kesatuan bangsa
“Maka, diusianya yang lebih dari satu abad ini saya berharap Pandu Hizbul Wathan terus merawat dan meneguhkan gerakan kepanduan yang cinta damai dan persaudaraan, sopan santun dan perwira,” paparnya. (Andi/Syifa)