MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA — Dokter Sagiran mengungkapkan bahwa prosesi pelaksanaan salat, secara tidak langsung memiliki makna kesehatan bagi orang yang melaksanakannya. Bahkan dia mengatakan setiap tahapan yang berlangsung dalam ibadah salat, termasuk dalam berwudhu, memiliki dampak yang baik secara medis.
Mengutip buku Gantung Wudhu karya dokter Sagiran menyebutkan beberapa penelitian mengungkapkan bahwa wudhu dapat mencegah penyumbatan aliran darah yang berakibat pembusukan pada jari dan meminimalisir tingkat infeksi yang disebabkan oleh bakteri streptococcus sp yang mengakibatkan amandel, infeksi kulit impetigo, sinusitis, dan meningitis.
Dalam acara Pengajian & Syawalan 1442 H Keluarga Besar FKIK UMY pada Senin (17/05), dokter Sagiran memaparkan sebagian kecil dari penelitiannya tentang manfaat wudhu bagi kesehatan. Dirinya mengatakan bahwa subjek penelitiannya berjumlah sepuluh orang. Lima orang pengamal salat tahajud yang merupakan santri di pondok pesantren dan lima orang bukan pengamal salat tahajud.
Dari tiap-tiap subjek tersebut diambil sampel saliva (air liur) untuk dihitung koloni bakterinya. Hasil analisis statistik yang dilakukan dokter Sagiran ini membuktikan bahwa pengamal salat tahajud memiliki rata-rata jumlah angka kuman yang lebih sedikit dibandingkan dengan orang biasa yang tidak salat tahajud.
“Perbedaan koloni bakteri yang tumbuh luarbiasa banyaknya yang malamnya tidak tahajud. Bedanya apa? Ini terletak dari wudhu. Orang yang tahajud mesti wudhu dulu. Jadi masyaAllah, ini mukjizat dari Islam,” ungkap mantan anggota Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah ini.
Dengan penelitian ini kita jadi tahu bahwa wudhu dalam salat tahajud dapat mengontrol populasi angka kuman di rongga mulut yang dapat mencegah dari masalah-masalah kesehatan pada mulut seperti sakit tenggorokan dan radang gusi.
Hits: 56