MUHAMMADIYAH.OR.ID, JEMBER – Gerakan ‘Aisyiyah itu ada untuk negeri Indonesia. Maka, gerak dakwah ‘Aisyiyah haruslah mencerahkan bagi umat dan bangsa.
Perempuan dalam ‘Aisyiyah hadir bukan hanya sibuk mencari pahala sebanyak-banyaknya tetapi abai terhadap masalah kemanusiaan. Bukan juga sosok yang sibuk mencari kesalamatan dan mengabaikan orang lain yang hancur.
Begitu dikatakan Rukmini Amar, Wakil Ketua Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah (PWA) Jawa Timur saat menyampaikan materi dalam acara Sekolah Kader. Kegiatan tersebut diselenggarakan Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah (PDA) Jember via daring, Sabtu (26/12).
“Gerakan ‘Aisyiyah itu untuk negeri Indonesia. Ditengah marak dan mudahnya kita mendapatkan informasi, kita perlu mengabaikan informasi-informasi yang tidak berasal dari organisasi,” ujar Rukmini.
Menurut Rukmini, dakwah pencerahan mempunyai tiga unsur penting. Diantaranya kecerdasan, benar dan positif ketika menghadapi masalah, dan punya nalar yang sehat. Mengetahui tiga hal ini, maka para kader ‘Aisyiyah harus memahami ilmu komunikasi.
“Sebagaimana disebutkan dalam an-Nahl ayat 125. Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dia-lah yang mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalannua dan Dia-lah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk,” ungkapnya.
Selain itu, Dakwah pencerahan haruslah menjawab masalah-masalah kemanusiaan yang sedang terjadi. “Dakwah pencerahan bukan semata-mata tabligh (menyampaikan ajaran), melainkan ikhraj wa tahrir (membebaskan) manusia dari segala bentuk keyakinan palsu yang menyelimuti hati dan pikirannya,” kata dia.
Jadi tugas kader ‘Aisyiyah ini, menurutnya, cukup berat. Tidak hanya menyelamatkan aqidah namun membangun system keyakinan yang benar, kokoh, dan bebas dari segala bentuk musyrik.
Hits: 3