MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA— Keluarga menjadi poros utama dalam memberikan pendidikan akhlak pada anak sebagai penerus di masa datang. Karena membangun masa depan peradaban sangat bisa dimulai dari keluarga.
Demikian disampaikan oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) ‘Aisyiyah, Salmah Orbayinah. Maka dari itu, harus disadari bahwa peran pendidikan bagi anak-anak sebagai generasi penerus bukan hanya sebagai tanggung jawab perempuan atau ibu, tetapi juga ayah.
Terkait dengan urusan ini, Salmah Orbayinah menuturkan, bahwa Muhammadiyah pada periode 2022-2027 menambah bidang Pembinaan Ketahanan Keluarga. Isu tentang keluarga juga menjadi bagian strategis dalam tujuh agenda periode PP ‘Aisyiyah.
“Ini menjadi dua hal yang saling menguatkan, yang satu tentang ketahanan keluarga dan yang satu adalah keluarga sakinah,” ungkap perempuan yang akrab disapa Bu Bayin ini pada (31/12).
Munculnya isu ketahanan keluarga, perempuan dan anak baik di Muhammadiyah maupun di ‘Aisyiyah, kata Bayin, merupakan hasil dari pengamatan mendalam selama beberapa tahun terakhir.
Ketahanan keluarga, imbuhnya merupakan upaya yang dilakukan oleh Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah dalam mengatasi kasus-kasus yang kerap terjadi pada perempuan dan anak. Oleh karena itu keluarga harus menjadi poros utama dalam hal ini.
Di sisi lain, dalam menyambut peradaban maju di masa yang akan datang, keluarga juga menjadi poros utama dalam menyiapkan manusia-manusia yang akan mengisi masa itu. Untuk menyambut masa tersebut, yang tidak boleh dilupakan adalah menanamkan karakter pada anak.
“Keluarga harus memberikan pendidikan akhlak, memberikan pendidikan agama di situ, kemudian juga menanamkan karakter taqwa pada anak didik kita. Apabila sudah ada karakter taqwa ini akan berbudi luhur sikapnya,” ungkapnya.
Maka, isu ketahanan keluarga dan gerakan keluarga sakinah menjadi urgensi bagi Muhammadiyah-‘Aisyiyah dalam menyiapkan generasi emas untuk bangsa di masa depan. Isu keluarga yang diusung ini juga bagian dari identitas Muhammadiyah-‘Aisyiyah sebagai organisasi gerakan dakwah.
Bayin menjelaskan, bahwa setiap gerakan yang dilakukan oleh Muhammadiyah-‘Aisyiyah tidak bisa dilepaskan dari identitas atau jati dirinya, yaitu gerakan dakwah. Maka isu ketahanan keluarga dan keluarga sakinah ini kental muatannya dengan dakwah Islam.
Hits: 202