MUHAMMADIYAH.ID, MAJENE – Terjun ke lokasi pengungsian penyintas gempa bumi di Desa Kayu Angin Majene Sulawesi Barat, Sabtu, (22/1) Tim relawan Markas Besar Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (Mabes KOKAM) menemukan banyak tenda pengungsian yang tidak layak karena over kapasitas pengungsi.
Sembari membenahi sejumlah tenda yang dinilai tidak layak, Komandan Lapangan KOKAM Hasanuddin Wiratama berharap segera ada perhatian dari pemerintah dan masyarakat Indonesia terhadap kebutuhan yang dinilai amat mendesak ini.
“Sesuai hasil asessment Pos Pelayanan MDMC di Malunda, dan setelah kami koordinasi dengan Mabes di Jakarta, maka kami dari KOKAM Pusat diminta untuk bergerak membangun atau tepatnya membenahi tenda-tenda pengungsian yang ada,” ujar Hasanuddin.
Menurut Hasanuddin, ada sekian tenda pengungsian yang tidak layak, misalnya dalam satu tenda ukuran 4×12 meter dihuni 6 Kepala Keluarga atau 32 jiwa dengan bayi dan lansia. Lebih parah lagi, tenda tenda tersebut dibangun di area lembah, bukan di area lapang.
“Apalagi ini musim hujan, meski curah cukup rendah, namun jika hujan datang, maka tenda pengungsian mereka tergenang,” ujarnya.
Senada dengan Hasanuddin, relawan KPA WALKER GOWA yang bertugas sebagai Tim Hunian Darurat Pos Pelayanan Malunda, Mudrikah Hamsa khawatir dengan masalah sosial lain akibat tenda yang tidak layak.
“Belum lagi kondisi di malam hari terutama jelang subuh sangat dingin,” ujar Mudrikah.
Mudrikah menyampaikan bahwa yang paling dibutuhkan selain makanan adalah Hunian Darurat yang layak bagi para penyintas bencana.
“Jadi kami harapkan, kepada para donatur dan dermawan yang ingin menyalurkan bantuan dan donasinya agar dapat juga memperhatikan kebutuhan hunian darurat para pengungsi,” imbuhnya. (afn
Hits: 549