Jumat, 4 Juli 2025
  • AR
  • EN
  • IN
Muhammadiyah
  • KABAR
  • OPINI
  • HUKUM ISLAM
  • KHUTBAH
  • MEDIA
  • SEJARAH
  • TOKOH
  • ARSIP
No Result
View All Result
  • Login
Muhammadiyah
  • KABAR
  • OPINI
  • HUKUM ISLAM
  • KHUTBAH
  • MEDIA
  • SEJARAH
  • TOKOH
  • ARSIP
No Result
View All Result
  • Login
Muhammadiyah
No Result
View All Result
  • KABAR
  • OPINI
  • HUKUM ISLAM
  • KHUTBAH
  • MEDIA
  • SEJARAH
  • TOKOH
  • ARSIP
Home Artikel

Strategi Keilmuan IMM di Tingkat Cabang dan Komisariat

by Redaksi Muhammadiyah
4 tahun ago
in Artikel, Kolom
Reading Time: 6 mins read
A A

Oleh: Muhammad Adam Ilham Mizani

Ada sebuah kata mutiara yang pernah saya baca di dalam buku pedoman individuasi kader, “Bukan kader IMM sejati kalau setiap hari hanya membaca di bawah lima puluh halaman, bukan kader imm sejati kalau tidak suka berdiskusi dan menulis dan bukan kader IMM sejati kalau tidak suka filsafat“.

Seruan untuk membaca, berdiskusi dan menulis serasa menjadi makanan pokok alias kebutuhan primer yang harus diaktualisasikan dalam diri kader IMM. Adanya sebuah tradisi keilmuan di setiap pimpinan IMM baik tingkat Dewan Pimpinan Pusat (DPP) sampai tingkat pimpinan komisariat menjadi identitas diri yang harus disyukuri, dipertahankan dan dilestarikan seluas-luasnya. Mengapa demikian, masih banyak Pimpinan IMM lain yang sedang mencoba bahkan belum sama sekali mengetahui dan memiliki identitas (ciri khas) tradisi di bidang apa. 

Dalam realitas praktis, gerak kader-kader IMM memiliki keragamaan pemikiran, kemampuan potensi dan ciri khas karakter masing-masing dan  tentu tidak bisa memukul sama rata. Perbedaan dalam gerak taktis dalam aspek keagamaan, keilmuan dan kemasyarakatan menjadi tiga ranah yang sering orang pandang di tubuh IMM.

MateriTerkait

Khutbah Jumat: Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT) Adalah Maqasid Syariah

Undangan Terbuka untuk Kader Muhammadiyah: Mari Menulis Tafsir At-Tanwir

Dalil-dalil Disyariatkannya Puasa Tasu‘a dan ‘Asyura

Eksistensi IMM dalam perjalanan pergerakannya selalu menemukan momentum. Baik itu dalam internal maupun persoalan eksternal organisasi sebagai medan jihad dialetika perjuangan. Pada evolusi gerak IMM dituntut untuk menghasilkan gagasan besar sebagai tanggung jawab dari sebuah  basis dan nilai dan identitas IMM itu sendiri. Dalam proses dinamisasi pemikiran IMM setiap kepemimpinan mengalami perubahan kultur yang berbeda, pluralitas pemikiran dan geraknya tidak serumpun keilmuan yang sama.

Bukti otentik adalah kurangnya kajian tentang IMM. Bukti lainnya, struktural IMM di Cabang dan Komisariat memiliki karakter dan ciri khas yang berbeda-beda dalam perkaderan dan keilmuan. Dalam hal ini di Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Cabang Sukoharjo yang memiliki 6 Komisariat di antaranya ada PK IMM Muhammad Abduh FAI UMS, PK IMM Pondok Hj.Nuriyah Sobron, PK IMM K.H Mas Manshur, PK IMM H.Misbach, PK IMM Mahad Abu Bakr Putri dan PK IMM Abu Toyib. Dari 6 komisariat tersebut memiliki ciri khas, ada yang lebih menonjol pada sisi Religusitas, Humanitas dan Intelektualitasnya. Beragam perbedaan itulah yang menjadikan eksistensi IMM memunculkan momentum dalam mengukir sejarahnya.

Program Baret Merah Pimpinan Cabang IMM Sukoharjo

Secara sederhana IMM adalah salah satu bagian organisasi Muhammadiyah yang bertekad untuk terus meningkatkan kualitas diri, memiliki komitmen yang kuat dalam bidang agama (Reliugisitas ), akademis (intelektualitas) dan sosial (humanitas). Secara falsafah Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah ( IMM ) sebagai gerakan intelektual, PC IMM Sukoharjo dalam salah satu grand design periode 2020 mengangkat tema keilmuan sebagai dasar dalam bergerak. Dalam perjalanan sejarah awal berdirinya PC IMM Sukoharjo diarahkan ke ranah intelektual dengan tujuan agar memiliki ciri khusus dalam identitas IMM. Salah satu program yang unggulan kelimuan PC IMM Sukoharjo adalah Baret Merah (BM) yang dinangungi Bidang Riset dan Pengembangan Keilmuan (RPK). Acara baret merah yang berskala nasional ini sudah memasuki angkatan ke XX. Terakhir diselenggarakan pada tanggal 1-16 Februari di Hotel Ramayana Universitas Muhammadiyah Surakarta ( UMS ).

Konsep Baret Merah (BM) diambil dari kelompok diskusi angkatan di Pondok Hajjah Nuriah Sobron yang di pimpin oleh Zakiyuddin Baidhowi (sekarang guru besar di IAIN Salatiga) dan sekarang resmi menjadi kegiatan keilmuan di PC IMM Sukoharjo. Proses terbentuknya tradisi intelektual yang membentuk struktur keilmuan di Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah secara umum terutama pada studi kasus  Baret Merah ( BM ) PC IMM Sukoharjo, berdasarkan  data yang didapat melalui dokumentasi, dapat dilihat melalui dua cara.

Pertama, referensi bacaan yang mempengaruhi alam pikiran internal organisasi atau dari luar organisasi. Sebab, keberadaan referensi sebagai bacaan tidak hanya mempengaruhi pemikiran kader, melainkan terdampak pada gerakan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah itu sendiri. Dilihat dari agenda yang dirancang pada Baret Merah (BM) terutama referensi buku-buku yang dibaca adalah mengenai tentang filsafat, teori sosial dan tokoh tokoh filsuf muslim. Secara khazanah keilmuan referensi bacaan tersebut berdampak pada pengembangan daya pikir kader IMM.

Kedua, untuk mengetahui tradisi intelektual kader atau gerakan adalah mengetahui tokoh atau sosok yang mempengaruhinya, sebab dari tokoh tersebut bisa mengembangkan kreativitas berpikir. Di dalam karya buku berjudul Genealogi Kaum Merah Pemikiran dan Gerakan, tokoh yang mempengaruhi pemikiran kader dari kalangan Non-Muhammadiyah dan Muhammadiyah. Tokoh inspiratif dan mempengaruhi pemikiran kader. Berdasarkan survey, nama Soekarno termasuk yang paling banyak dianggap memberi pengaruh pada sebagian aktivis. Sedangkan dari dalam Muhammadiyah adalah sosok Kiai Ahmad Dahlan sebagai pilihan inspiratif. Berikutnya disusul nama Prof. Amien Rais dan Prof. Din Syamsuddin karena juga sebagai kader IMM. Baret Merah yang memiliki target untuk membaca dan mendiskusikan berbagai tokoh dan pemikiran, memiliki dampak dalam proses pembentukan pola pikir kader PC IMM Sukoharjo. 

Tangga Metodologi  Baret Merah

Konsep Baret Merah (BM) memiliki beberapa tahap. Pada tahapan pertama, kader dilatih untuk bersaing memberikan dokumentasi (biodata diri, pengalaman dan prestasi) yang terbaik. Tahapan kedua, dilatih untuk menguji kemampuan menganalisis persoalan dengan diberikan tema pilihan untuk menyusun tulisan yang Ilmiah. Sedangkan tahapan terakhir adalah proses screening, diproses inilah tim fasilisator melakukan uji wawasan dan karakter peserta. Dari tahapan itu semua tujuannya adalah membentuk peserta Baret Merah bertanggung jawab atas apa yang sudah dilaksanakan di setiap tahapannya. Pada proses pelaksanaan, peserta Baret Merah diberikan aturan  terbuka dan bebas dengan berprinsip bertanggungjawab atas tindakan yang dilakukan. Dalam forum, peserta bebas berpendapat, menafsirkan dan berargumentasi pada setiap pembahasan materi dan sub-tema. Baret Merah (BM) dengan konsep keterbukaan dan bebas berdialetika, membuat tangga paradigma terbentuk baik berupa pengotimalan kesempatan belajar membaca serta pengotimalan kebebasan berdialetika.

Metodologi merupakan cara yang digunakan untuk memperoleh kebenaran melalui penelusuran dengan tata cara tertentu. Tangga metodologi dalam Baret Merah dilakukan melalui proses awal pencairan kerangka berpikir dengan rasionalitas dan logika yang dilatih melalui pencairan jawaban kebeneran materi ataupun sub tema dari berbagai sudut pandangan teori dan tokoh. Tahapan selanjutnya adalah memberikan interprestasi dari tema yang didapat. Kemudian memberikan  jawaban atas persoalan yang diberikan kawan lainnya dan memberikan simpulan dari sudut pandang sendiri. Dari berbagai proses pencarian kebenaran atau persoalan hingga pada tahapan simpulan dilalui dengan memainkan rasionalitas dan logika.

Tangga aksi merupakan bentuk luaran yang dicapai atau aksi nyata pasca mengikuti Baret Merah. Beberapa targetan luaran (output) di antaranya menulis di media atau membuat forum diskusi. Proses pelaksanaan dijalankan oleh setiap kader IMM. Salah satu tujuan tangga aksi dalam Baret Merah adalah menemukan karakter diri melalui metodologi yang sudah dipelajari. Dengan mengetahui karakter diri akan lebih mudah memposisikan sesuai kompetensinya. Mengiat di IMM memiliki piramida kader (kader aktivis, kader konseptor, kader pemikir dan kader ideologis). Pengaruh besar Baret Merah (BM) dalam proses pembentukan intelektual kader IMM selain pada tiga tahapan di atas, juga dipengaruhi oleh kesadaran personal kader dalam berkomitmen kuat membudayakan tradisi membaca, berdiskusi serta adanyadorongan untuk mendukung dan mengembangkan perkaderan pendukung Ikatan Mahasiswa Muhamamdiyah (IMM). Dari keseluruhan tiga Proses di atas, pada subtansinya aktivitas Baret Merah  dalam merespon dan membentuk intelektual Muhammadiyah  dibudayakan  dari kebiasaan dan penekanan untuk selalu  membaca, berdiskusi dan berdialetika di segala sudut ruang dan waktu.

Maka secara khusus, Baret Merah (BM) menjadi program perkaderan pendukung yang memiliki tujuan untuk membangkitkan nalar kritis kader IMM, membudayakan  literasi, mewujudkan kader yang memiliki wacana keilmuan yang matang, memiliki kerangka teoritis dalam pembacaan sosial dan radikal dalam gerakan. Baret Merah (BM) menjadi program yang berskala nasional untuk  kader IMM seluruh Indonesia dan sudah memiliki dua puluh Angkatan (Alumni). Pendalaman materi dalam Baret Merah adalah mengenai  kajian filsafat sebagai basis keilmuan. Dalam pembentukan gerak dan pemikiran intelektual kader melaui Baret Merah (BM), memiliki cara dalam pembentukanya, di antaranya melalui: (1) “tangga paradigma” yakni motivasi, komitmen dan pembacaan karakter; (2) “tangga metodologi” yakni sebagai mediator kerangka berpikir dengan memfungsikan logika dan rasionalitas  untuk menemukan jawaban kebenaran, dan (3) “tangga aksi” berupa instrumen aksi nyata buah dari pemikiran dan pembentukan sikap kader.

*Penulis adalah aktivis IMM Sukoharjo dan Mahasiswa Pascasarjana UMS

Editor: Fauzan AS

Tags: headlineIMM
ShareTweetSendShareShare
Previous Post

Puasa Bulan Sya’ban dan Nisfu Sya’ban, Keutamaan dan Ketentuan

Next Post

MDMC Selesaikan 1250 Hunian Darurat di Sulbar Berstandar Internasional

Baca Juga

Muhammadiyah Resmi Luncurkan Kalender Hijriah Global Tunggal
Berita

Muhammadiyah Resmi Luncurkan Kalender Hijriah Global Tunggal

25/06/2025
Apa Saja Syarat Validitas Kalender Islam Global?
Berita

Menjawab Kritik terhadap Kalender Hijriah Global Tunggal: Hilal di Bawah Ufuk

19/06/2025
Haedar Nashir Terima Penghargaan Tokoh Perbukuan Islam 2025
Berita

Haedar Nashir Terima Penghargaan Tokoh Perbukuan Islam 2025

18/06/2025
Kenapa Umat Islam Perlu Kalender Hijriah Global Tunggal?
Artikel

Kenapa Umat Islam Perlu Kalender Hijriah Global Tunggal?

27/03/2025
Next Post
MDMC Selesaikan 1250 Hunian Darurat di Sulbar Berstandar Internasional

MDMC Selesaikan 1250 Hunian Darurat di Sulbar Berstandar Internasional

Hasil Riset Aisyiyah : Berhutang, Strategi Bertahan Hidup di Masa Pandemi

Hasil Riset Aisyiyah : Berhutang, Strategi Bertahan Hidup di Masa Pandemi

Vaksin AstraZaneca Mengandung Babi, Sikap Muhammadiyah Selaras dengan MUI

Terkait Vaksin AstraZaneca, Sikap Muhammadiyah Selaras dengan MUI

BERITA POPULER

  • Puasa Tasua dan Asyura Jatuh Pada Tanggal 27 dan 28 Juli 2023, Begini Keutamaannya!

    Kapan Pelaksanaan Puasa Tasua dan Asyura?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Puasa Asyura dalam Riwayat Hadits Ibnu Abbas dan Aisyah RA

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Amalan-amalan bagi Muslimah pada bulan Muharram

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Inggris Alami Krisis Layanan Lansia, Muhammadiyah Ambil Peluang Dakwah dan Kontribusi Global

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sama-sama Menggunakan Hisab dan Berlaku Global: KHGT dan Kalender Ummul Qura Arab Saudi Tetapkan 1 Muharram 1447 H pada 26 Juni 2025

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Alumni Kampus Muhammadiyah Ini Berhasil Diterima Magister di Harvard University

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dalil-dalil Disyariatkannya Puasa Tasu‘a dan ‘Asyura

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Muhammadiyah Resmi Luncurkan Kalender Hijriah Global Tunggal

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Memuliakan Bulan Muharram dengan Menjauhi dari Mitos-mitos yang Tidak Berdasar

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Majelis

  • Tarjih dan Tajdid
  • Tabligh
  • Diktilitbang
  • Dikdasmen dan PNF
  • Pembinaan Kader dan SDI
  • Pembinaan Kesehatan Umum
  • Peminaan Kesejahteraan Sosial
  • Ekonomi, Bisnis dan Pariwisata
  • Pendayagunaan Wakaf
  • Pemberdayaan Masyarakat
  • Hukum dan HAM
  • Lingkungan Hidup
  • Pustaka dan Informasi

Lembaga

  • Pengembangan Pesantren
  • Pengembangan Cabang Ranting
  • Kajian dan Kemitraan Strategis
  • Pembinaan dan Pengawasan Keuangan
  • Resiliensi Bencana
  • Amil Zakat, Infak dan Sedekah
  • Pengembang UMKM
  • Hikmah dan Kebijakan Publik
  • Seni Budaya
  • Pengembangan Olahraga
  • Hubungan dan Kerjasama Internasional
  • Dakwah Komunitas
  • Pemeriksa Halal dan KHT
  • Pembinaan Haji dan Umrah
  • Bantuan Hukum dan Advokasi Publik

Biro

  • Pengembangan Organisasi
  • Pengelolaan Keuangan
  • Komunikasi dan Pelayanan Umum

Ortom

  • Aisyiyah
  • Pemuda Muhammadiyah
  • Nasyiatul Aisyiyah
  • Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah
  • Ikatan Pelajar Muhammadiyah
  • Tapak Suci Putra Muhammadiyah
  • Hizbul Wathon

Wilayah Sumatra

  • Nanggroe Aceh Darussalam
  • Sumatra Utara
  • Sumatra Selatan
  • Sumatra Barat
  • Bengkulu
  • Riau
  • Kepulauan Riau
  • Lampung
  • Jambi
  • Bangka Belitung

Wilayah Kalimantan

  • Kalimantan Barat
  • Kalimantan Timur
  • Kalimantan Selatan
  • Kalimantan Tengah
  • Kalimantan Utara

Wilayah Jawa

  • D.I. Yogyakarta
  • Banten
  • DKI Jakarta
  • Jawa Barat
  • Jawa Tengah
  • Jawa Timur

Wilayah Bali &

Kepulauan Nusa Tenggara

  • Bali
  • Nusa Tenggara Barat
  • Nusa Tenggara Timur

Wilayah Sulawesi

  • Gorontalo
  • Sulawesi Barat
  • Sulawesi Tengah
  • Sulawesi Utara
  • Sulawesi Tenggara
  • Sulawesi Selatan

Wilayah Maluku dan Papua

  • Maluku Utara
  • Maluku
  • Papua
  • Papua Barat
  • Papua Barat daya

Cabang Istimewa

  • PCIM Kairo Mesir
  • PCIM Iran
  • PCIM Sudan
  • PCIM Belanda
  • PCIM Jerman
  • PCIM United Kingdom
  • PCIM Libya
  • PCIM Malaysia
  • PCIM Prancis
  • PCIM Amerika Serikat
  • PCIM Jepang
  • PCIM Tunisia
  • PCIM Pakistan
  • PCIM Australia
  • PCIM Rusia
  • PCIM Taiwan
  • PCIM Tunisia
  • PCIM TurkI
  • PCIM Korea Selatan
  • PCIM Tiongkok
  • PCIM Arab Saudi
  • PCIM India
  • PCIM Maroko
  • PCIM Yordania
  • PCIM Yaman
  • PCIM Spanyol
  • PCIM Hongaria
  • PCIM Thailand
  • PCIM Kuwait
  • PCIM New Zealand

Kategori

  • Kabar
  • Opini
  • Hukum Islam
  • Khutbah
  • Media
  • Tokoh

Tentang

  • Sejarah
  • Brand Guideline

Layanan

  • Informasi
  • KTAM

Ekosistem

  • Muhammadiyah ID
  • MASA
  • EventMu
  • BukuMu
  • SehatMu
  • KaderMu
  • LabMu

Informasi

  • Redaksi
  • Kontak
  • Ketentuan Layanan
© 2025 Persyarikatan Muhammadiyah
Login with M-ID

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • AR icon bendera arab
  • EN
  • ID bendera indonesia
  • Home
  • Organisasi
    • Anggota Pimpinan Pusat
    • Keputusan Muktamar Ke-48
      • Risalah Islam Berkemajuan
      • Isu – Isu Strategis Keumatan, Kebangsaan dan Kemanusiaan Universal
      • Keputusan Lengkap
    • Majelis
      • Majelis Tarjih dan Tajdid
      • Majelis Tabligh
      • Majelis Diktilitbang
      • Majelis Dikdasmen dan PNF
      • Majelis Pembinaan Kader dan SDI
      • Majelis Pembinaan Kesehatan Umum
      • Majelis Pembinaan Kesejahteraan Sosial
      • Majelis Ekonomi, Bisnis dan Pariwisata
      • Majelis Pendayagunaan Wakaf
      • Majelis Pemberdayaan Masyarakat
      • Majelis Hukum dan HAM
      • Majelis Lingkungan Hidup
      • Majelis Pustaka dan Informasi
    • Lembaga
      • Lembaga Pengembangan Pesantren
      • Lembaga Pengembangan Cabang Ranting dan Pembinaan Masjid
      • Lembaga Kajian dan Kemitraan Strategis
      • Lembaga Pembinaan dan Pengawasan Keuangan
      • Lembaga Resiliensi Bencana
      • Lembaga Amil Zakat, Infak dan Sedekah
      • Lembaga Pengembang UMKM
      • Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik
      • Lembaga Seni Budaya
      • Lembaga Pengembangan Olahraga
      • Lembaga Hubungan dan Kerjasama Internasional
      • Lembaga Dakwah Komunitas
      • Lembaga Pemeriksa Halal dan KHT
      • Lembaga Pembinaan Haji dan Umrah
      • Lembaga Bantuan Hukum dan Advokasi Publik
    • Biro
      • Biro Pengembangan Organisasi
      • Biro Pengelolaan Keuangan
      • Biro Komunikasi dan Pelayanan Umum
    • Profil
      • AD/ ART Muhammadiyah
      • Sejarah Muhammadiyah
      • Lagu Sang Surya
      • Organisasi Otonom
      • Cabang Istimewa/Luar Negeri
    • Ideologi
      • Muqodimah Anggaran Dasar Muhammadiyah
      • Masalah Lima
      • Kepribadian Muhammadiyah
      • Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah
      • Khittah Muhammadiyah
      • Langkah Muhammadiyah
    • Daftar Anggota
  • Opini
    • Budaya Lokal
    • Filantropi & Kesejahteraan Sosial
    • Pemberdayaan Masyarakat
    • Lingkungan & Kebencanaan
    • Masyarakat Adat
    • Milenial
    • Moderasi Islam
    • Resensi
  • Hikmah
  • Hukum Islam
  • Khutbah
    • Khutbah Jumat
    • Khutbah Gerhana
    • Khutbah Nikah
    • Khutbah Idul Adha
    • Khutbah Idul Fitri
  • Tokoh
  • Kabar
    • Internasional
    • Nasional
    • Wilayah
    • Daerah
    • Ortom
  • Galeri
    • Foto
  • Login

© 2024 Persyarikatan Muhammadiyah - Cahaya Islam Berkemajuan.