MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA – Peran perempuan dalam kondisi bencana semestinya tidak perlu diragukan lagi. Untuk membantu korban bencana erupsi Gunung Semeru yang terjadi beberapa saat lalu, SAR Mapala Muhammadiyah Indonesia (SARMMI) menyelenggarakan operasi kemanusiaan di Lumajang. Kali ini operasi kemanusiaan SARMMI kali ini dipimpin oleh seorang putri.
Zeni Nurhidayah Rizkia, Anggota Mapala Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY). Zeni adalah Mahasisiwi Fakultas Ekonomi Murni ini diangkat oleh Pemimpin Pusat SARMMI menjadi Ketua Operasi Kemanusiaan SARMMI Untuk Erupsi Semeru.
Operasi kemanusiaan diselenggarakan pada tanggal 6 hingga 15 Desember 2021. Pengangkatan Zeni sebagai Ketua Operasi Kemanusiaan tertuang dalam SK Nomor : 025/C/ST/SARMMI/XII/2021.
Diterangkan oleh Ketua Umum SARMMI, Adry Hendra Febriansyah, Zeni diangkat sudah melalui pertimbangan mendalam dengan mempertimbangan banyak aspek.
“Zeni adalah sosok cerdas yang tangguh, memiliki leadership, memiliki kepedulian yang kuat, berani mengambil keputusan di saat kritis, serta pandai memotivasi orang lain,” terang Adry.
Adry menjelaskan, ada ribuan relawan bencana alam di Indonesia. Namun relawan dari kalangan perempuan, jumlahnya minim. Padahal tiap bencana, kehadiran relawan perempuan yang berani berada di garis depan senantiasa diharapkan.
Adry berharap, diangkatnya Zeni bakal menginspirasi banyak wanita. Terutama putri dari kalangan Mapala di Indonesia.
“Putri dari kalangan Mapala bukan relawan biasa. Mereka di atas rata-rata. Mereka mampu memimpin operasi kemanusiaan di bencana alam. Zeni dari Mapala UMY sudah membuktikan,” lanjutnya.
“Semoga kelak muncul banyak Zeni yang lain dari Mapala di Indonesia,” harap Adry.
Keputusan SARMMI Mengangkat Zeni Tapat
Benar-benar sesuai harapan pengurus dan anggota SARMMI yang berasal dari Mapala Perguruan Tinggi Muhammadiyah di berbagai daerah di Indonesia.
Ada empat kegiatan pokok SARMMI di bencana erupsi Semeru, yakni operasi rescue, assessment, distribusi bantuan kebutuhan dasar pengungsi, serta membantu korban gempa mengevakuasi harta bendanya.
Di semua kegiatan pokok, Zeni selalu terjun ke lokasi.
Zeni yang masuk Mapala UMY tahun 2018, bukan tipe pemimpin di belakang meja. Pada operasi rescue di Sungai Lanang, Zeni terlibat dalam pencarian korban yang tertimbun lahar dingin Semeru.
Zeni bahkan ikut mengangkat dua jenasah yang ditemukan tim rescue pada operasi di hari itu.
Takutkah Zeni?
“Mapala UMY telah mendidik saya dengan baik, sehingga saya selalu siap dan tidak pernah gentar berhadapan dengan situasi yang tidak biasa,” jawab Zeni.
“Saya berduka terhadap korban jiwa erupsi Semeru. Saya mengangkut jenazah sebagai bentuk duka dan penghormatan saya untuk mereka serta keluarga yang ditinggalkan,” pungkas Zeni sambil membetulkan jilbabnya yang sana sini kotor oleh lumpur erupsi Semeru.