MUHAMMADIYAH.OR.ID, SURAKARTA — Panitia Penerima Muktamar ke-48 Muhammadiyah-‘Aisyiyah kembali selenggarakan semarak Songsong Muktamar, dengan menghadirkan Ustadz Adi Hidayat di Gedung Edutorium KH Ahmad Dahlan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Sabtu (8/10) dan diikuti lebih dari 17.000 peserta.
Hadir di acara itu, Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti, Ketua PP Muhammadiyah Dadang Kahmad, Ahmad Dahlan Rais, dr. Agus Taufiqurrahman, Bendahara Umum PP Muhammadiyah Marpuji Ali, Ketua PWM Jateng Tafsir berserta beberapa tamu undangan Rektor Universitas Muhammadiyah, dan beberapa Kepala Daerah se-Solo Raya.
Rektor UMS, sekaligus Ketua Panitia Penerima Muktamar ke-48, Prof. Sofyan Anif dalam sambutannya mengatakan bahwa kegiatan Muktamar ke-48 merupakan kegembiraan memiliki semua. Tidak boleh ada yang datang ke arena muktmar tetapi dalam suasana bersedih. Panitia penerima telah menyiapkan banyak hal untuk menyambut kegembiraan para penggembira.
Data yang diterimanya, diperkirakan penggembira yang akan menghadiri Muktamar ke-48 Muhammadiyah-‘Aisyiyah adalah 3 juta jiwa yang berasal dari seluruh Indonesia. “Jumlah 3 juta penggembira yang diperkirakan hadir itu tidak berlebihan,” ucapnya.
Selama ini, persiapan menuju Muktamar ke-48 Muhammadiyah-‘Aisyiyah telah melakukan penjajakan dengan beberapa pihak, termasuk pemerintah untuk berpartisipasi dalam muktamar. Prof. Sofyan Anif mencontohkan penjajakan yang dilakukan dengan BUMN untuk berkolaborasi dalam urusan transportasi. Panitia meminta ada tambahan penerbangan pesawat terbang ke Solo bagi penggembira dan peserta Muktamar ke-48 Muhammadiyah-‘Aisyiyah.
Sementara itu, Ketua PP Muhammadiyah, Dadang Kahmad dalam sambutannya mengatakan bahwa Muktamar ke-48 Muhammadiyah-‘Aisyiyah nanti merupakan ajang perjumpaan rindu tebal yang telah disimpan oleh Warga Persyarikatan Muhammadiyah selama masa pandemi covid-19. “Kerinduan akan hal kita bertemu, bersilaturahmi diantara kita menjadi sesuatu yang tidak bisa dibendung lagi. Oleh karena itu dibuktikan dalam syiar muktamar,” tutur Dadang.
Sedangkan dalam tausiyahnya, Ustadz Adi Hidayat mengajak kepada seluruh kader Muhammadiyah supaya tidak sungkan terlebih malu dalam menunjukkan identitas kemuhammadiyahan nya. Menurutnya, dimana pun, kapanpun, dan berkiprah dalam suasana apapun jangan pernah sungkan untuk mengatakan bahwa dirinya adalah kader Persyarikatan Muhammadiyah.
Selain acara Tabligh Akbar, didalamnya juga diadakan Penggalangan Dana Kemanusiaan untuk membangun kawasan pedalaman di Indonesia Timur bersama Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shadaqah Muhammadiyah (LAZISMU), sementara donasi berhasil dihimpun sebanyak Rp. 6,7 miliar.