Minggu, 27 Juli 2025
  • AR
  • EN
  • IN
Muhammadiyah
  • KABAR
  • OPINI
  • HUKUM ISLAM
  • KHUTBAH
  • MEDIA
  • SEJARAH
  • TOKOH
  • ARSIP
No Result
View All Result
  • Login
Muhammadiyah
  • KABAR
  • OPINI
  • HUKUM ISLAM
  • KHUTBAH
  • MEDIA
  • SEJARAH
  • TOKOH
  • ARSIP
No Result
View All Result
  • Login
Muhammadiyah
No Result
View All Result
  • KABAR
  • OPINI
  • HUKUM ISLAM
  • KHUTBAH
  • MEDIA
  • SEJARAH
  • TOKOH
  • ARSIP
Home Artikel

Siapa Samaun Bakri Wartawan Muhammadiyah yang Gugur Dalam Kecelakaan Pesawat?

by afandi
3 tahun ago
in Artikel, Tokoh Muhammadiyah
Reading Time: 6 mins read
A A
Siapa Samaun Bakri Wartawan Muhammadiyah yang Gugur Dalam Kecelakaan Pesawat?

MUHAMMADIYAH.OR.ID, JAKARTA – Tahun 1947-1948 adalah masa krusial bagi Indonesia yang baru saja mendeklarasikan kemerdekaan. Selain harus menghadapi Agresi Militer Belanda yang membuat ibukota Indonesia harus diungsikan ke Yogyakarta, Indonesia  sebagai negara juga belum memiliki infrastruktur pertahanan yang memadai. Keadaan ini menuntut pemerintah melakukan sejumlah inisiatif.

Di tengah keadaan genting tersebut, Presiden Soekarno memberi tugas rahasia kepada seorang tokoh Muhammadiyah untuk membeli sebuah pesawat di India. Tokoh itu bernama Samaun Bakri.

Samaun Bakri, Pemuda Anti Kolonialisme

Samaun Bakri adalah putra kelahiran Nagari Kurai Taji, Nan Sabaris, Padang Pariaman, Sumatra Barat, 28 April 1908. Kakeknya dari garis ayah adalah Bagindo Tan Labiah, seorang dubalang Tuanku Imam Bonjol.

MateriTerkait

Status Nasab dan Tanggung Jawab Anak Hasil Zina Ketika Orang Tua Menikah dan Kemudian Bercerai

Khutbah Jumat: Larangan Berbangga Diri dengan Dosa

Bolehkah Menikahi Perempuan dalam Kondisi Hamil?

Sikap anti kolonialisme Samaun muncul saat dirinya berusia 18 tahun. Kala itu dia bekerja di kantor Residen Belanda. Kerap menyaksikan kesewenang-wenangan Belanda terhadap pribumi, membuat sentimen anti penjajahannya lahir hingga dia banyak terlibat dalam aktivitas dengan pergerakan politik seperti Partai Nasional Indonesia (PNI), Partai Islam Indonesia (PII), Partai Syarikat Islam Indonesia (PSII), dan Persatuan Muslim Indonesia (Permi), Partai Indonesia Raya (PARINDRA).

Seorang Wartawan Kritis

Perjuangan Samaun melalui media massa dimulai dengan menjadi wartawan surat kabar Persamaan pada tahun 1929. Lewat media massa, dia kerap mengkritik kebijakan pemerintah kolonial sehingga membuat kontrolir Pariaman, Spits, marah dan mengusir Samaun dari tanah kelahirannya. Samaun lantas pindah ke Bengkulu bersama istri dan anaknya.

Di Bengkulu, Samaun menjadi redaksi di Koran Sasaran. Di surat kabar itu, dia kerap mengkritik petinggi adat bengkulu seperti Demang, Asisten Demang, Pasirah Dan Depati yang menyusahkan rakyat dengan menjadi kaki tangan pemerintah Hindia Belanda. Pemerintah akhirnya mengeluarkan persdelict atau surat peringatan kepada Surat Kabar Sasaran.

Persdelict ini nampaknya sukses meredam sentimen Samaun. Dia lantas membesarkan Surat Kabar Persatoean dan Surat Kabar Penaboer dan lebih banyak meliput kegiatan Soekarno selama di Bengkulu pada tahun 1938.

Namun, Samaun akhirnya kembali menulis kritik pada 1940 setelah anaknya dipanggil oleh dokter Belanda, Hoogezand dengan panggilan ‘kambing’ dan ‘melayu busuk’ saat mengantri di sebuah klinik. Samaun yang memukul perut dokter itu dan menulis artikel berjudul ‘dokter busuk mulut’ lantas disidang.

Pada 1941, Samaun sempat dihukum 9 bulan penjara karena dituduh Komunis oleh pengadilan kolonial karena menulis buku berjudul ‘Si Patai’ yang memuat unsur-unsur revolusi.

Menjadi Sahabat Soekarno di Bengkulu

Di Bengkulu, Samaun aktif sebagai anggota Muhammadiyah dan sering bertablig ke berbagai daerah. Samaun menjadi anggota Konsul Muhammadiyah Bengkulu sesuai keputusan Muhammadiyah Pusat setelah Konferensi Daerah ke-IX Muhammadiyah Bengkulu tanggal 25-28 Maret 1937.Dia juga menjabat Wakil Majelis Pemuda Muhammadiyah (WMPM) regional Bengkulu.

Ketika tempat pengasingan Soekarno dipindahkan ke Bengkulu dari Ende, Nusa Tenggara, pada 14 Februari 1938, Samaun ditugaskan oleh Muhammadiyah sebagai pimpinan penjemputan.

Abdullah Siddik dalam Sejarah Bengkulu 1500-1990 (1996) mencatat Soekarno yang datang dengan istri, Inggit Garnasih dan 2 putri angkat bernama Ratna dan Kartika disambut Samaun di Pasar Pegantungan. Samaun lantas membawa Soekarno menuju Hotel Asia sambil mencari tempat tinggal.

Soekarno sempat menyewa sebentar di rumah sewa milik H. Middin, lalu pindah ke daerah Anggut Atas dan menyewa rumah milik Tionghoa, Liem Bwe Seng seharga f.90 perbulan. Selanjutnya, Samaun pun berteman akrab dan kemudian menjadi orang yang sangat dipercaya oleh Soekarno.

Andil dalam Pernikahan Soekarno dengan Fatmawati

Samaun juga berperan besar pada awal hubungan antara Soekarno dengan Fatmawati. Ketika Soekarno berada di Jakarta setelah bebas dari pengasingan di Bengkulu, Samaun diutus Soekarno untuk membawa pesan dan bingkisan untuk Fatmawati di Bengkulu.

Bersama Abdul Karim Oei dan dr. Djamil kemudian juga berperan mengurus pernikahan Fatmawati dengan Soekarno pada 1 Juni 1943, yang diwakilkan teman dekatnya, opseter (pengawas) Sarjono. Setelah pernikahan itu, Samaun kemudian membawa dan mengawal Fatmawati dan rombongannya yang terdiri dari orang tua, serta paman dari ibu Fatmawati, Moh. Kancil, yang juga penjahit pakaian Bung Karno saat di Bengkulu, ke Jakarta.

Aktif di Berbagai Organisasi

Ketika Jepang masuk dan menduduki wilayah Nusantara, Samaun menjadi pembantu tokoh PP Muhammadiyah, KH. Mas Mansoer, yang bersama Sukarno, Mohammad Hatta, dan Ki Hajar Dewantara (Empat Serangkai) memimpin organisasi bentukan Jepang yang bernama Putera (Pusat Tenaga Rakyat).

Ia juga sempat menjadi anggota Jawa Hokokai dan menjadi salah seorang saksi perumusan naskah proklamasi kemerdekaan Indonesia bersama beberapa pejuang muda lainnya, seperti Sayuti Melik, B.M. Diah, Adam Malik, dan Sukarni.

Setelah kemerdekaan, ia sempat menjadi pembantu Wali kota Jakarta Suwiryo. Ketika tentara Sekutu datang pasca kekalahan Jepang, Samaun dan keluarga hijrah ke Jawa Barat. Samaun aktif sebagai anggota Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) sebagai wakil dari Jawa Barat, juga sebagai anggota Badan Pekerja KNIP, dan sempat pula menjadi sekretaris penjabat Gubernur Jawa Barat Mr Datuk Djamin merangkap anggota Majelis Persatuan Perjuangan Priangan (MP3) yang memutuskan pembumihangusan kota Bandung pada 23 Maret 1946.

Setahun kemudian Samaun menulis buku Setahoen Peristiwa Bandoeng untuk mengenang peristiwa yang dikenal sebagai Bandung Lautan Api itu. Pada tahun 1947, Samaun dipercaya menjabat sebagai Wakil Residen Banten, yang merupakan bagian dari Jawa Barat.

Mendapat Misi Rahasia Membeli Pesawat di India

Saat mengalami Agresi Militer Belanda, pelabuhan di wilayah Republik Indonesia diblokade oleh Belanda. Tidak ada makanan, obat-obatan, pakaian, transportasi atau barang apapun yang bisa masuk, hal itu menyebabkan masyarakat Indonesia sangat menderita.

Masa itu, Indonesia hanya memiliki sejumlah pesawat peninggalan Jepang, Cureng dan Cukui yang hanya memiliki satu mesin untuk dua penumpang untuk kebutuhan latihan dan penerbangan jarak pendek. Keadaan ini mempersulit posisi Indonesia hingga akhirnya seorang pilot berkebangsaan Amerika, Bobby Earl Freeberg yang berempati pada perjuangan nasional membeli pesawat Douglas C-47 pada 6 Juni 1947.

Memiliki nomor registrasi RI002, pesawat Douglas C-47 itu menjadi pesawat pertama Angkatan Udara Republik Indonesia (AURI). Bobby bersama R1002 melakukan banyak misi bagi AURI. Misalnya “Operasi Kalimantan”. RI002 juga melakukan penerobosan blokade, menyelundupkan hasil produksi ke luar Indonesia dan menerjunkan senjata di wilayah Indonesia. Tak hanya itu, RI002 juga telah menerbangkan pejabat Indonesia ke berbagai tempat.

Keadaan Indonesia yang kekurangan pesawat ini menginisiasi Presiden Soekarno untuk membeli pesawat baru. Soekarno lantas menugaskan Bobby bersama Samaun yang saat itu menjabat sebagai wakil Residen (Bupati) Banten untuk membeli pesawat udara dari Negara India. Sebelum berangkat ke India, tugas pertama adalah mengambil 20 kg emas dari pertambangan Cikotok, Banten sebagai alat pembayaran.

Gugur dalam Tugas Negara

Pada 10 Oktober 1948, rombongan Samaun yang terdiri dari kapten dan pilot Bobby Freeberg, Ko-pilot Bambang Saptoadji, ahli teknik Sumadi, operator radio Suryatman, ko-pilot kedua Santoso terbang ke Bukittinggi. Pesawat itu mengangkut 20 kg emas dari Cikoto bersama muatan lain.

Dari lapangan udara Gorda, Serang, RI002 terbang menuju Tanjung Karang, Lampung. Setelah tiba di Tanjung Karang, RI002 menuju Bukittinggi sebelum ke India. Namun nahas, pesawat ini rusak dan jatuh di tengah hutan di wilayah Lampung Tengah pada 1 Oktober 1948.

Bagai hilang ditelan bumi, tidak ada yang mengetahui kabar nasib rombongan ini hingga muncul berbagai spekulasi. Sampai Presiden Soekarno wafat pada 1970 pun, tidak ada informasi sedikitpun terhadap misi ini hingga 30 tahun kemudian, tepatnya pada 7 atau 14 April 1978.

Pada tanggal itu, dua orang pencari rotan di bukit Punggur, Lampung, melaporkan penemuannya kepada Pemerintah Lampung Tengah. Dia menemukan bangkai pesawat RI002 beserta semua kerangka jenazah penumpang dan awak pesawat, kecuali kerangka Bobby Earl Freeberg.

Tiga bulan kemudian, Kepala Staf Angkatan Udara, Marsekal Udara Ashadi Thahjadi mengumumkan bahwa kru dan penumpang RI002 telah gugur dalam melakukan tugasnya untuk Republik Indonesia saat berusaha menembus blokade Belanda.

Kru Indonesia RI002 dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Tanjung Karang pada 29 Juli 1978, sedangkan letak makam Bobby Freeberg tidak diketahui. Pada tahun 2002 ia dianugerahi penghargaan Bintang Mahaputra Utama oleh pemerintah Indonesia.

Untuk mengenang jasa-jasa dan perjuangannya, anaknya Fuad S. Bakri bersama Teguh Wiyono menulis buku dengan judul Samaun Bakri, Sang Jurnalis dan Misteri Jatuhnya RI 002. Buku yang diterbitkan oleh Rajawali Konsultan itu diluncurkan pada 20 September 2014 di Museum Teks Proklamasi, Jakarta.

Penulis: Afandi

Editor: Fauzan AS

Tags: GugurheadlineSamaun BakriTokohWartawan muhammadiyah
ShareTweetSendShareShare
Previous Post

Digelar di Malang, Pengajian Tarjih Edisi Spesial akan Gelar Road Show

Next Post

Bertemakan Tugu Babalayar, Logo Musyda Muhammadiyah ini Gunakan Kearifan Lokal

Baca Juga

Haedar Nashir Terima Penghargaan Bintang LVRI, Serukan Komitmen dan Nilai Keindonesiaan bagi Generasi Muda
Berita

Haedar Nashir Terima Penghargaan Bintang LVRI, Serukan Komitmen dan Nilai Keindonesiaan bagi Generasi Muda

10/07/2025
Muhammadiyah Resmi Luncurkan Kalender Hijriah Global Tunggal
Berita

Muhammadiyah Resmi Luncurkan Kalender Hijriah Global Tunggal

25/06/2025
Apa Saja Syarat Validitas Kalender Islam Global?
Berita

Menjawab Kritik terhadap Kalender Hijriah Global Tunggal: Hilal di Bawah Ufuk

19/06/2025
Haedar Nashir Terima Penghargaan Tokoh Perbukuan Islam 2025
Berita

Haedar Nashir Terima Penghargaan Tokoh Perbukuan Islam 2025

18/06/2025
Next Post
Bertemakan Tugu Babalayar, Logo Musyda Muhammadiyah ini Gunakan Kearifan Lokal

Bertemakan Tugu Babalayar, Logo Musyda Muhammadiyah ini Gunakan Kearifan Lokal

Mahasiswa Kampus Muhammadiyah Ini Raih Juara Lomba Technogine 

Mahasiswa Kampus Muhammadiyah Ini Raih Juara Lomba Technogine 

Lestarikan Budaya Indonesia, Mahasiswa Muhammadiyah Adakan Festival Permainan Tradisional

Lestarikan Budaya Indonesia, Mahasiswa Muhammadiyah Adakan Festival Permainan Tradisional

Comments 1

  1. Danish says:
    8 bulan ago

    bagus

BERITA POPULER

  • Cerita Sekretaris PWM Jatim Diminta Pemuka Agama Katolik Mendirikan Kampus Muhammadiyah di Papua Tengah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Status Nasab dan Tanggungjawab Anak Hasil Zina Ketika Orang Tua Tidak Menikah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KOKAM dan Polri Sinergi Wujudkan Ketahanan Pangan Nasional

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mahasiswa UMJ Viral Usai Jadi Ketua RT: Gen Z Siap Pimpin Masyarakat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bolehkah Menikahi Perempuan dalam Kondisi Hamil?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Muhammadiyah Buka Seleksi Beasiswa Al-Azhar Mesir 2025

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tiga Pesan Haedar Nashir untuk KOKAM

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kemenhut RI dan Muhammadiyah Sinergikan Riset dan Pengelolaan Hutan Berkelanjutan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Muhammadiyah Bakal Mendirikan Universitas di Provinsi Papua Selatan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Majelis

  • Tarjih dan Tajdid
  • Tabligh
  • Diktilitbang
  • Dikdasmen dan PNF
  • Pembinaan Kader dan SDI
  • Pembinaan Kesehatan Umum
  • Peminaan Kesejahteraan Sosial
  • Ekonomi, Bisnis dan Pariwisata
  • Pendayagunaan Wakaf
  • Pemberdayaan Masyarakat
  • Hukum dan HAM
  • Lingkungan Hidup
  • Pustaka dan Informasi

Lembaga

  • Pengembangan Pesantren
  • Pengembangan Cabang Ranting
  • Kajian dan Kemitraan Strategis
  • Pembinaan dan Pengawasan Keuangan
  • Resiliensi Bencana
  • Amil Zakat, Infak dan Sedekah
  • Pengembang UMKM
  • Hikmah dan Kebijakan Publik
  • Seni Budaya
  • Pengembangan Olahraga
  • Hubungan dan Kerjasama Internasional
  • Dakwah Komunitas
  • Pemeriksa Halal dan KHT
  • Pembinaan Haji dan Umrah
  • Bantuan Hukum dan Advokasi Publik

Biro

  • Pengembangan Organisasi
  • Pengelolaan Keuangan
  • Komunikasi dan Pelayanan Umum

Ortom

  • Aisyiyah
  • Pemuda Muhammadiyah
  • Nasyiatul Aisyiyah
  • Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah
  • Ikatan Pelajar Muhammadiyah
  • Tapak Suci Putra Muhammadiyah
  • Hizbul Wathon

Wilayah Sumatra

  • Nanggroe Aceh Darussalam
  • Sumatra Utara
  • Sumatra Selatan
  • Sumatra Barat
  • Bengkulu
  • Riau
  • Kepulauan Riau
  • Lampung
  • Jambi
  • Bangka Belitung

Wilayah Kalimantan

  • Kalimantan Barat
  • Kalimantan Timur
  • Kalimantan Selatan
  • Kalimantan Tengah
  • Kalimantan Utara

Wilayah Jawa

  • D.I. Yogyakarta
  • Banten
  • DKI Jakarta
  • Jawa Barat
  • Jawa Tengah
  • Jawa Timur

Wilayah Bali &

Kepulauan Nusa Tenggara

  • Bali
  • Nusa Tenggara Barat
  • Nusa Tenggara Timur

Wilayah Sulawesi

  • Gorontalo
  • Sulawesi Barat
  • Sulawesi Tengah
  • Sulawesi Utara
  • Sulawesi Tenggara
  • Sulawesi Selatan

Wilayah Maluku dan Papua

  • Maluku Utara
  • Maluku
  • Papua
  • Papua Barat
  • Papua Barat daya

Cabang Istimewa

  • PCIM Kairo Mesir
  • PCIM Iran
  • PCIM Sudan
  • PCIM Belanda
  • PCIM Jerman
  • PCIM United Kingdom
  • PCIM Libya
  • PCIM Malaysia
  • PCIM Prancis
  • PCIM Amerika Serikat
  • PCIM Jepang
  • PCIM Tunisia
  • PCIM Pakistan
  • PCIM Australia
  • PCIM Rusia
  • PCIM Taiwan
  • PCIM Tunisia
  • PCIM TurkI
  • PCIM Korea Selatan
  • PCIM Tiongkok
  • PCIM Arab Saudi
  • PCIM India
  • PCIM Maroko
  • PCIM Yordania
  • PCIM Yaman
  • PCIM Spanyol
  • PCIM Hongaria
  • PCIM Thailand
  • PCIM Kuwait
  • PCIM New Zealand

Kategori

  • Kabar
  • Opini
  • Hukum Islam
  • Khutbah
  • Media
  • Tokoh

Tentang

  • Sejarah
  • Brand Guideline

Layanan

  • Informasi
  • KTAM

Ekosistem

  • Muhammadiyah ID
  • MASA
  • EventMu
  • BukuMu
  • SehatMu
  • KaderMu
  • LabMu

Informasi

  • Redaksi
  • Kontak
  • Ketentuan Layanan
© 2025 Persyarikatan Muhammadiyah

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • AR icon bendera arab
  • EN
  • ID bendera indonesia
  • Home
  • Organisasi
    • Anggota Pimpinan Pusat
    • Keputusan Muktamar Ke-48
      • Risalah Islam Berkemajuan
      • Isu – Isu Strategis Keumatan, Kebangsaan dan Kemanusiaan Universal
      • Keputusan Lengkap
    • Majelis
      • Majelis Tarjih dan Tajdid
      • Majelis Tabligh
      • Majelis Diktilitbang
      • Majelis Dikdasmen dan PNF
      • Majelis Pembinaan Kader dan SDI
      • Majelis Pembinaan Kesehatan Umum
      • Majelis Pembinaan Kesejahteraan Sosial
      • Majelis Ekonomi, Bisnis dan Pariwisata
      • Majelis Pendayagunaan Wakaf
      • Majelis Pemberdayaan Masyarakat
      • Majelis Hukum dan HAM
      • Majelis Lingkungan Hidup
      • Majelis Pustaka dan Informasi
    • Lembaga
      • Lembaga Pengembangan Pesantren
      • Lembaga Pengembangan Cabang Ranting dan Pembinaan Masjid
      • Lembaga Kajian dan Kemitraan Strategis
      • Lembaga Pembinaan dan Pengawasan Keuangan
      • Lembaga Resiliensi Bencana
      • Lembaga Amil Zakat, Infak dan Sedekah
      • Lembaga Pengembang UMKM
      • Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik
      • Lembaga Seni Budaya
      • Lembaga Pengembangan Olahraga
      • Lembaga Hubungan dan Kerjasama Internasional
      • Lembaga Dakwah Komunitas
      • Lembaga Pemeriksa Halal dan KHT
      • Lembaga Pembinaan Haji dan Umrah
      • Lembaga Bantuan Hukum dan Advokasi Publik
    • Biro
      • Biro Pengembangan Organisasi
      • Biro Pengelolaan Keuangan
      • Biro Komunikasi dan Pelayanan Umum
    • Profil
      • AD/ ART Muhammadiyah
      • Sejarah Muhammadiyah
      • Lagu Sang Surya
      • Organisasi Otonom
      • Cabang Istimewa/Luar Negeri
    • Ideologi
      • Muqodimah Anggaran Dasar Muhammadiyah
      • Masalah Lima
      • Kepribadian Muhammadiyah
      • Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah
      • Khittah Muhammadiyah
      • Langkah Muhammadiyah
    • Daftar Anggota
  • Opini
    • Budaya Lokal
    • Filantropi & Kesejahteraan Sosial
    • Pemberdayaan Masyarakat
    • Lingkungan & Kebencanaan
    • Masyarakat Adat
    • Milenial
    • Moderasi Islam
    • Resensi
  • Hikmah
  • Hukum Islam
  • Khutbah
    • Khutbah Jumat
    • Khutbah Gerhana
    • Khutbah Nikah
    • Khutbah Idul Adha
    • Khutbah Idul Fitri
  • Tokoh
  • Kabar
    • Internasional
    • Nasional
    • Wilayah
    • Daerah
    • Ortom
  • Galeri
    • Foto
  • Login

© 2025 Persyarikatan Muhammadiyah - Cahaya Islam Berkemajuan.