MUHAMMADIYAH.OR.ID, SEMARANG– Manfaatkan tanah wakaf untuk ketahanan pangan di masa krisis pandemi, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah lakukan panen padi organik di lahan 8000 m2.
Dari lahan seluas itu, menghasilkan sebanyak 8 ton setiap kali panen. Sementara untuk pupuk dibuat dari bahan organik kotoran ternak, dan biomik, di lokasi tersebut selain sawah juga ada ternak yang dikelola secara organik.
Di sela acara tersebut, Ketua PWM Jawa Tengah, Tafsir menyebutkan ini adalah langkah Muhammadiyah Jawa Tengah untuk mengenalkan kepada warga persyarikatan untuk hidup lebih sehat dengan mengkonsumsi bahan pokok organik.
“Ini diolah secara organik, pupuk dan lainnya sehinga insyaallah padi ini diolah secara organik dan sehat untuk dikonsumsi,” ungkap Tafsir sebagaimana dikutip dari TVMU pada (18/7)
Sementara itu, Hendriyanto dari Majelis Wakaf dan Kehartabendaan PWM Jateng berharap gerakan ini bisa direplikasi oleh masyarakat secara luas. Ia beralasan, selain hasil yang lebih sehat untuk dikonsumsi, ongkos biaya perawatan juga relatif lebih murah.
Selain itu, ia menyarankan kepada supaya diperbanyak pola bertani integrasi. Yaitu integrasi antara lahan persawahan dengan peternakan, ternak yang dimiliki bisa dimanfaatkan kotorannya sebagai pupuk organik.
Memberikan testimoni atas pola tanam tersebut, Bu Ri, petani perempuan ini mengaku terkesan dengan pupuk organik yang ia aplikasikan di lahan pertaniannya. Ia mengakui, selain ongkos produksi yang lebih murah, hasil produksi juga tidak kalah dari lahan yang memakai pupuk kimia.
Hits: 1