MUHAMMADIYAH.OR.ID, MAROKO– Songsong Musyawarah Cabang (Muscab) kali pertamanya, Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Kerajaan Maroko gelar Webinar Pra Muscab angkat pembasan tentang internasionalisasi Muhamamdiyah pada, Rabu (9/6).
Ketua PCIM Kerajaan Maroko, Ziyan Al Ghifari dalam sambutannya menerangkan terkait dengan tema yang diangkat “Islam Berkemajuan dan Peran PCIM dalam Internasionalisasi Muhammadiyah”.
Menurutnya, tema yang diangkat relevan dengan perkembangan Muhammadiyah yang saat ini begitu pesat hampir ke seluruh penjuru dunia. Selain itu, konsep berkemajuan yang dimiliki oleh Muhammadiyah penting untuk dipahami secara utuh oleh warga persyarikatan.
“Konsep Islam Berkemajuan yang ditelurkan oleh Persyarikatan Muhammadiyah tentu sangat diperlukan, baik untuk kemajuan Islam, maupun kemajuan bangsa kita Negara Indonesia,” ungkapnya.
Mengulas tentang sejarah PCIM Kerajaan Maroko, Ziyan mengungkapkan, PCIM Kerajaan Maroko ada sejak tahun 2018 dan di SK-kan pada tahun yang sama. Artinya, pada tahun ini PCIM Kerajaan Maroko telah berusia 3 tahun.
Sementara itu, Duta Besar Luar Biasa Berkuasa Penuh (LBBP) RI untuk Kerajaan Maroko dan Republik Islam Mauritania, Hasrul Azwar merasa gembira, bahwa di negara tempat ia ditugaskan terpencar semangat anak bangsa yang gigih mendirikan PCIM Kerajaan Maroko.
Menyingung terkait dengan tema ‘Berkemajuan’ yang dibahas dalam webinar ini, Hasrul menyebut, ciri sederhana organisasi berkemajuan ialah tidak lagi disibukkan dengan perbedaan Furu’iyah.
Saat ini, kata Hasrul, umat Islam harus lebih banyak berkontemplasi dan mencari solusi atas permasalahan/konflik yang mendera negara-negara muslim. Persoalan lainnya ialah Islam semakin terpinggirkan, baik dalam bidang ekonomi, politik, dan teknologi.
“Maka kalau kita kaitkan dengan al Islamu ya’lu wala yu’la ‘alaih (Islam senantiasa unggul, dan ia tidak akan terungguli) itu nampaknya belum terwujud. Mungkin itu terwujud pada waktu kekuasaan dinasti Abbasiyah,” terangnya.
Oleh karena itu, ia berpesan kepada warga Muhammadiyah untuk senantiasa menyemarakkan gagasan berkemajuan ini, terlebih dalam bidang politik. Sehingga, pemimpin Indonesia masa depan adalah pemimpin yang memiliki konsep dan pandangan hidup yang jelas, yang rahmatan lil alamiin.