MUHAMMADIYAH.OR.ID, BANTUL— Resepsi milad digelar RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta yang memasuki usia 99 tahun dan RS PKU Muhammadiyah Gamping yang memasuki usia 13 tahun. Tahun ini, resepsi mengangkat tema Menyongsong Abad Kedua: Berkhidmat Meluaskan Manfaat. Direktur Utama RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta Mohammad Komarudin berharap ke depan terus memberikan layanan kesehatan yang terbaik untuk publik.
“Alhamdulilah kita telah sejauh ini melangkah. Rumah sakit Muhammadiyah hadir untuk semua, tidak memandang latar belakang. Semoga kita terus menjadi rumah sakit yang memberikan manfaat bagi bangsa dan negara,” ujar Mohammad Komaruddin dalam sambutan pada rangkaian Milad RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta-Gamping di gedung Erwin Santosa RS PKU Muhammadiyah Gamping pada Selasa (15/02).
Sebelum menjamurnya Rumah Sakit Muhammadiyah-‘Aisyiyah (RSMA) di seluruh Indonesia, awalnya ia hanyalah sepetak lahan berupa klinik sederhana dengan nama PKO (Penolong Kesengsaraan Oemoem). Saat ini, pertumbuhan RSMA terbilang pesat dan hampir 50% dari keseluruhan RSMA telah terakreditasi paripurna, satu di antaranya akreditasi internasional. Direktur Utama RS PKU Muhammadiyah Gamping Ahmad Faesol mengucap rasa syukur atas nikmat Allah ini.
“Rasa syukur kepada Allah Yang Maha Kuasa, kita masih bisa bertahan hingga saat ini. mohon doa dan dukungannya, semoga apa yang kita cita-citakan bersama ini dapat terwujud dan tanpa arang melintang bisa berjalan dengan lancar. Mudah-mudahan Allah memberikan kelancaran,” harap Ahmad Faesol.
Sementara itu, Badan Pengurus Harian (BPH) RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta-Gamping Mochammad Syafak Hanung bahwa salah satu keunikan dari RSMA ialah semangat al Maun. Dengan spirit Al Maun, Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah menyediakan pelayanan Kesehatan yang terbaik bagi masyarakat. Tujuannya agar menyelamatkan pasien dari ragam penyakit. Bagi Persyarikatan, proses pelayanan kepada masyarakat tersebut merupakan bagian integral yang tak terpisahkan dari dakwah dan ibadah.
Karenanya, Syafak mendorong agar civitas hospitalia RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta-Gamping terus memperbaiki komunikasi dengan pasien. Komunikasi yang buruk dapat membahayakan pasien. Karenanya, pelayanan kesehatan yang baik dapat diawali dari cara komunikasi yang dapat membangkitkan aura positif dan optimis bagi pasien kritis.
“Orang yang datang ke rumah sakit kita bisa gak datang lagi gara-gara komunikasi yang buruk. Komunikasi yang baik, santun, sehingga menyenangkan. Sebisa mungkin kita harus upayakan komunikasi dengan pasien yang mampu membangun aura optimis,” saran Syafak.