MUHAMMADIYAH.OR.ID, MEDAN—Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir meresmikan Klinik Spesialis Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (FK UMSU) pada Sabtu (27/05). Menurutnya, peresmian ini menjadi pembeda yang mengantarkan fakultas kedokteran UMSU lebih unggul dibanding dengan yang lainnya.
“Ini (peresmian klinik spesial) sangat bagus dan menjadi distingtif, sebagai pembeda yang bisa dihadirkan FK UMSU, penanganan kesehatan yang berbasis pada spesialis dan saya yakin akan menjadi salah satu variabel untuk memperkuat keunggulan UMSU,” ucap Haedar.
Dengan adanya Klinik Spesialis ini, Haedar berharap civitas akademis FK UMSU menghadirkan terobosan-terobosan segar di bidang medis. “Keunggulan ini jangan sampai membuat kita menjadi kalangan yang punya pola pikirnya malah bikin mandeg, tapi harus memiliki pola pikir yang terus ingin berubah dan meraih sesuatu yang lebih unggul lagi,” ucapnya.
Menurut Haedar, Muhammadiyah melalui perguruan tinggi yang dikelola juga berkomitmen untuk terus berupaya membantu pemerataan pembangunan nasional. Pada saat ini, Muhammadiyah telah mendirikan 12 fakultas kedokteran umum dan kedokteran gigi. Banyak perguruan tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah yang telah mengajukan permohonan untuk membuka fakultas kedokteran. Namun, keinginan ini harus disesuaikan dengan peraturan pemerintah pusat yang berkaitan dengan pendidikan di bidang kedokteran.
Haedar merasa heran, satu sisi, pemerintah sering mengeluhkan kurangnya spesialisasi bidang medis di Tanah Air. Saat ini kekurangan jumlah dokter spesialis di Indonesia berkisar 30 ribu orang untuk memenuhi kebutuhan pelayanan yang ideal. Belum lagi, sebanyak 59% di antaranya membuka praktik di Pulau Jawa, sehingga belum tercipta pemerataan dokter spesialis hingga ke kawasan pelosok Indonesia. Di sisi yang lain, regulasi dan birokrasi yang begitu rumit menjadi salah satu hambatan untuk menciptakan pendidikan spesialisasi di bidang medis.
“Harus ada terobosan, terutama untuk Fakultas Kedokteran, karena kalau regulasinya normatif seperti ini, tidak akan ada peran yang leluasa, susah menciptakan spesialisasi. Birokrasi seperti ini hanya untuk birokrasi,” saran Haedar.
Meski banyak kesulitan, Haedar mengimbau agar tetap merawat ikhtiar dan optimisme. “Saya berterimakasih kepada seluruh dosen, dokter, dan seluruh yang berkiprah di UMSU. Kami mohon, jangan lelah, jangan bosan untuk semakin berkhidmat,” tuturnya.
Hits: 380