MUHAMMADIYAH.ID, DENPASAR – Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) resmi membuka forum Rapat Kerja Nasional (Rakernas) 2021-2023 di Bali, Jumat (10/12).
Membawa tema “Wahana Ilmu dan Karya Pelajar Indonesia”, Rakernas dilakukan secara luring dan daring yang terbuka bagi pelajar se-Indonesia.
Membuka acara, Ketua Umum DPP IPM, Nashir Efendi mengingatkan tiga tautan penting gerakan IPM. Tautan tersebut adalah IPM dan Muhammadiyah sebagai ideologi, sebagai gerakan, dan sebagai organisasi.
Untuk memperkuat gerak tersebut, berbagai agenda besar yang dimiliki IPM menurutnya harus bergerak di atas tiga asas, yakni pencerdasan, pemberdayaan, dan pembebasan.
“Pencerdasan merupakan nilai yang kita utamakan dalam rangka misi di Muhammadiyah yakni mencerdaskan kehidupan bangsa. IPM hadir dalam rangka gerak keilmuan,” kata Nashir.
Dirinya mempertegas bahwa dalam asas pencerdasan, IPM bergerak untuk memperjuangkan pemerataan akses ilmu pengetahuan yang setara bagi seluruh pelajar di Indonesia.
Dalam aspek pemberdayaan, IPM menurut Nashir dituntut bergerak secara partisipatif dan aspiratif mengabarkan ide-ide dan kejadian aktual di daerahnya masing-masing terkait dunia para pelajar.
“Maka setiap kegiatan yang kita lakukan adalah student oriented. Jangan sampai program-program yang kita hasilkan tidak berdampak pada proses, melainkan harus berfokus pada hasil dan dampak. Maka dalam aspek pemberdayaan ini partisipasi dari berbagai wilayah dan juga pelajar Indonesia adalah hal yang kunci,” sebutnya.
Terakhir dalam aspek pembebasan, IPM diharapkan Nashir mampu menjemput perubahan dengan menggarap isu-isu moral, kekerasan seksual, dan ekologi.
Nashir berharap dalam geraknya ke depan, IPM tetap bersifat populer dengan ciri keilmuan dan tidak berubah menjadi elitis dan melangit.
“Semoga kita sama-sama bisa membnagun dan bisa memberikan masukan, kritikan, dan juga arahan atau berbagai solusi untuk kita bisa bersama-sama satu, kita bisa mengentaskan berbagai masalah yang riil terjadi pada anak muda dan pelajar di Indonesia,” pungkasnya.