MUHAMMADIYAH.OR.ID, JAKARTA– LazisMu secara kelembagaan akan mengangkat isu tentang inovasi sosial untuk pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). Mengusahakan itu, Muhammadiyah melalui para penggeraknya didorong untuk melakukan inovasi sosial untuk meningkatkan performa filantropi Muhammadiyah kedepan.
Prof. Hilman Latief, Penasehat Ahli LazisMu Pusat menerangkan di antara tema yang digarap oleh LazisMu adalah partisipasi untuk mendorong pencapain pembangunan berkelanjutan atau SDGs. Namun, dalam penyejahteraan masyarakat LazisMu tidak serta merta mengadopsi semua yang dicanangkan SDGs.
Melainkan LazisMu mengambil peran di enam pilar yang dijalankan, yakni pilar pendidikan, kesehatan, ekonomi, sosial kemanusiaan, dakwah, dan pilar lingkungan. Keenam pilar yang digarap oleh LazisMu ini telah dilakukan sejak lama, baik oleh LazisMu maupun Muhammadiyah secara umum, hanya pilar lingkungan yang relatif baru.
“Kita masuk bagaimana LazisMu juga ikut membangun literasi di masalah lingkungan, mengkampanyekan tentang penghijauan dan lain sebagainya itu sudah ada dan di Muhammadiyah pun sudah ada. Tapi kita pertajam dengan berbagai program yang bisa mengakselerasi,” tutur Hilman pada (10/12) di acara Podcast TV Show oleh TVMU.
Hilman menjelaskan, untuk mencapai itu diantaranya melalui inovasi sosial yang akan digulirkan oleh LazisMu. Inovasi sosial yang dilakukan oleh LazisMu merupakan konsep bagi lembaga atau komunitas bisa memahami situasi di sekitarnya, dan mampu menawarkan solusi-solusi baru dengan kreativitas.
“Inovasi sosial juga membutuhkan innovative thinking, cara berpikir yang inovatif, cara berpikir yang kreatif, sehingga kegiatan atau cara menyelesaikan masalahnya bisa out of the box, bukan hanya menjalankan program, bukan sekedar menyalurkan dana. Tetapi memang mengimajinasikan sebuah perubahan yang kita impikan,” ungkapnya.
Oleh karena itu program-program LazisMu dan mitra kedepan didorong untuk bisa berpikir lebih kreatif, termasuk juga untuk para ambil di berbagai daerah. Hilman menegaskan, bahwa inovasi sosial yang terpenting adalah untuk menemukan solusi yang paling efektif dan efisien untuk menyelesaikan persoalan dan menciptakan perubahan.
Menurutnya, dalam mengatasi suatu masalah dan menciptakan inovasi sosial, LazisMu harus didukung dengan data yang kuat, knowledge baik, analisa yang baik untuk didialogkan dan memunculkan kesepakatan di stakeholder. Artinya untuk mencapai tujuan tersebut LazisMu harus berbasis pengetahuan dan memiliki aktor.
“Bukan sebuah proses yang instan, bukan kegiatan yang instan tetapi sebuah pergulatan pemikiran cara kita menyelesaikan masalah,” imbuhnya.