MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA—Tidak ingin tenggelam, dan berusaha berada di jalur dakwah supaya bisa berlomba-lomba dalam kebaikan di Jombang, Korps Mubaligh Muhammadiyah (KMM) Majelis Tabligh Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Jombang melakukan Studi Tiru ke Pusat Muhammadiyah, Yogyakarta.
Terlihat rombongan sebanyak 25 mubaligh dari KMM Majelis Tabligh PDM Jombang tiba di Kantor PP Muhammadiyah atau yang biasa disebut sebagai Gedoeng Moehammadijah, Jl. KH. Ahmad Dahlan, No 103, Kota Yogyakarta, Rabu (14/9). Rombongan dipimpin oleh Wakil Ketua PDM Jombang, Faturrahman Sany dan Ketua KMM, Juni Muslimin.
Juni Muslimin saat dimintai keterangan menjelaskan, bahwa kunjungan ini merupakan Studi Tiru dan Napak Tilas ke Yogyakarta. Sekaligus sebagai tindak lanjut dari Sekolah KMM yang diadakan Majelis Tabligh PDM Jombang. Kegiatan ini juga bertujuan untuk membekali mubaligh Muhammadiyah Jombang tentang materi-materi pokok.
“Kami menuju ke Divisi Kaderisasi dan Organisasi Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah untuk membekali tentang Manhaj Tarjih dalam melaksanakan istinbath hukum. Paling tidak yang sudah kita lakukan (Sekolah KMM) mereka semakin mendalaminya,” ucap Juni Muslimin.
Diamanahi menerima rombongan, Ketua Divisi Kaderisasi dan Organisasi Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah, Ghofar Ismail menyambut hangat kedatangan mereka. Diterima di ruang Aula Lantai 1, Ghofar menjelaskan tentang metodologi atau pendekatan Majelis Tarjih dalam menentukan hukum perkara keagamaan.
“Muhammadiyah ini memiliki ciri khas dalam menentukan suatu hukum. Pendekatan yang digunakan tidak hanya melalui teks, tapi juga konteks, termasuk juga menggunakan irfani. Oleh karenanya, kembali ke Al Qur’an dan Hadist tidak semata-mata hanya teks,” ucap Ghofar.
Gagasan kembali ke Al Quran dan Hadist yang dimiliki oleh Muhammadiyah, kata Ghofar, berbeda dengan yang didengungkan oleh Kelompok Salafi. Meski memiliki kesamaan, namun sebenarnya terdapat perbedaan yang mendasar, lebih-lebih dalam urusan pendekatan terhadap sebuah teks atau wahyu.
Selain ke Gedoeng Moehammadijah, rombongan rencananya juga akan melakukan kunjungan ke Langgar Kidul, Kampung Kauman sebagai lokasi awal berdirinya Muhammadiyah. Di sana mereka akan belajar sejarah Muhammadiyah dengan keluarga KH. Ahmad Dahlan, Bapak Pendiri Muhammadiyah. Sekaligus mereka akan berkunjung ke Makam Kiai Dahlan di Kampung Karangkajen.
Hits: 56