MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA – Mengatasi wabah covid-19 ini tidak bisa mengandalkan salah satu pihak saja. Namun perlunya kontribusi semua pihak termasuk pentingnya kontribusi para perempuan.
Afnan Hadikusumo, DPD RI Daerah Istimewa Yogyakarta menatakan situasi saat ini di tengah wabah diperlukan peran aktif perempuan untuk mengatasi dampak pandemi. Karena, menurut data yang ada diketahui justru banyak terjadi perceraian, KDRT, dan kekerasan terhadap anak.
Afnan yang juga Ketua PP Tapak Suci ini menyebutkan bahwasannya banyak faktor yang menyebabkan hal itu terjadi. Contohnya, kondisi pengangguran yang dialami suami hingga kesulitan ekonomi, pembelajaran daring yang diselenggarakan di rumah membuat peran orang tua menjadi bertambah.
Maka menurutnya dibutuhkan peran para aktivis perempuan termasuk Nasyiatul ‘Aisyiyah untuk mengedukasi serta memberi pendampingan. Yang mana, sebagai upaya meneguhkan kehidupan rumah tangga di masa pandemi.
Lebih jauh, Afnan mengimbau kedepannya dibutuhkan lebih banyak aktivis perempuan yang masuk di legislatif baik daerah maupun pusat. Hal itu diperlukan karena kebutuhan legislator perempuan yang punya idealisme berjuang itu harus ada.
Diharapkan ketika banyak legislator perempuan, akan lebih banyak yang memperjuangkan politik anggaran yang pro terhadap perempuan dan anak.
Pemaparan tersebut disampaikan di acara Sosialisasi Pancasila, UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika, Jum’at (5/2).