MUHAMMADIYAH.OR.ID, LONDON – Kualitas manusia menentukan lahir tidaknya suatu peradaban. Dalam Tabligh Akbar KBRI London, Ahad (13/3) Ustaz Adi Hidayat menjelaskan pandangan Islam mengenai proses kelahiran suatu peradaban.
Terkait peradaban, makna dari istilah tersebut kata Adi Hidayat terkait erat dengan akal budi dan kemampuan manusia melakukan kreativitas sehingga menghadirkan kemanfaatan, kemajuan, dan pencerahan yang selalu eksis di setiap ruang dan waktu. Kata Adi, peradaban telah menjadi perhatian Alquran sejak wahyu pertama hingga wahyu terakhir.
Untuk melahirkan peradaban terbaik, Alquran ditambah Sunnah Nabi menekankan pengelolaan holistik tiga unsur dalam diri manusia.
Tiga unsur tersebut adalah ruhani/spiritual, fisik/jasmani, dan aqliyah/keilmuan. Jika ketiganya dapat digarap dengan baik, maka yang lahir adalah sifat saleh (membawa perbaikan). Sedangkan jika hanya mengandalkan satu unsur saja maka yang lahir adalah sifat fujur hingga fasad (membawa kerusakan).
“Jadi kalau kita riset saat Nabi Muhammad Saw, menerima wahyu dari periode awal sampai puncaknya saat Nabi berusia 63 tahun dalam periode 23 tahun itu, semua wahyu yang turun dari Alquran semuanya menyinergikan tiga bagian ini,” ungkap Adi Hidayat.
Sebagai hasilnya, masyarakat Arab yang saat itu disebut sebagai kaum jahiliyah pada akhirnya mampu berubah menjadi umat terbaik dengan peradaban yang dipuji oleh Allah Swt sebagaimana dalam Surat Ali Imran ayat ke-110 tentang ‘khairu ummah’.
“Jika tiga bagian ini bisa dioptimalkan dengan maksimal, maka di manapun manusia itu berada, maka terwujudlah manusia paripurna, yang seutuhnya dan mampu mengkreasikan apapun di ruang dan waktu dengan kemanfaatan yang dibutuhkan oleh manusia di tempat mereka berada,” pungkasnya. (afn)
Hits: 36