MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA—Haji merupakan salah satu pilar dari bangunan keberagamaan seorang Muslim. Dalam hadis disebutkan: “Dari Ibnu Umar berkata: Rasulullah saw. bersabda: Islam dibangun diatas lima (landasan); persaksian tidak ada ilah selain Allah dan sesungguhnya Muhammad utusan Allah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, haji dan puasa Ramadhan”. (HR. al-Bukhari dan Muslim).
“Para Hujjaj tahun ini harus lebih bersyukur, karena pasca pandemi mereka mendapatkan kesempatan dan terseleksi berangkat haji dari 50% Kuota yang disiapkan. Pemerintah Arab Saudi memanfaatkan momen Pandemi untuk berbenah dan membangun berbagai inprastruktur dan sarana haji, sehingga lebih nyaman, aman serta memudahkan Jama’ah haji,” ucap Ruslan Fariadi dalam Pengajian Tarjih pada Rabu (28/09).
Ruslan kemudian menerangkan tentang haji mabrur. Menurutnya, secara harfiah, haji mabrur adalah haji yang baik atau ibadahnya telah dilaksanakan dengan baik dan diterima Allah SWT. Secara istilah, haji mabrur adalah Haji yang dilaksanakan sesuai dengan petunjuk Allah SWT dan Rasul-Nya dengan menjalankan rukun, wajib dan sunnah haji serta menjauhi larangan-larangan atau yang mengurangi kesempurnaan ibadah haji.
Keutamaan Haji Mabrur
Menurut Anggota Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah ini, ada beberapa keutamaan haji mabrur, di antaranya: pertama, balasannya surga. Dalam hadis disebutkan: “Dari Abu Hurairah ra. berkata, Sesungguhnya Rasulullah bersabda: Umrah satu ke Umrah lainnya adalah penebus dosa antara keduanya, dan haji yang mabrur tidak ada pahala baginya selain Surga.” (HR. al-Bukhari dan Muslim).
Kedua, termasuk amalan yang paling afdhal. Dalam hadis disebutkan: “Dari Abu Hurairah ra., bahwa Rasulullah saw ditanya tentang Islam, manakah yang paling utama? Maka Rasulullah saw menjawab: Iman kepada Allah dan Rasul-Nya. Lalu ditanya lagi: Lalu apa? Beliau menjawab: Jihad fi sabilillah. Lalu ditanya lagi: Kemudian apa lagi? Jawab Beliau: haji mabrur”. (HR. al-Bukhari).
Ketiga, nilainya setara dengan jihad fi sabilillah. Hadis Nabi menyebutkan: “Dari Aisyah umul mukminin berkata; Wahai Rasulullah, apakah tidak sebaiknya kami keluar ikut berjihad bersamamu? Beliau menjawab: Tidak, jihad kalian adalah haji mabrur dan itu adalah jihad bagi kalian.” (HR. Ahmad).
Keempat, diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. Dalam hadis disebutkan: “Dari Abu Hurairah ra. Berkata, Rasulullah saw bersabda; Barangsiapa yang berhaji lalu ia tidak berkata kotor dan tidak berbuat fasik, diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. at-Tirmidzi: Hasan Shahih).
Kelima, kembali bersih seperti bayi yang baru lahir. Dalam hadis disebutkan: “Dari Abu Hurairah ra. berkata; Rasulullah saw bersabda: Barangsiapa yang melaksanakan haji di Baitullah ini kemudian tidak berkata kotor dan tidak berbuat fasik maka dia kembali keadaannya seperti saat dilahirkan oleh ibunya”. (HR. al-Bukhari dan Muslim).