MUHAMMADIYAH.OR.ID, LAMONGAN – Lembaga Zakat Infaq dan Shadaqah Muhammadiyah, (Lazismu) Lamongan, memberikan bantuan alat penunjang belajar difabel tunanetra kepada seluruh peserta didik Sekolah Luar Biasa (SLB) Se-Kabupaten Lamongan pada Senin-Jum’at, 22-25 Februari 2022 kemarin.
Pemberian bantuan ini sebagai wujud rasa peduli bagi disabilitas, selain itu pemberian alat penunjang belajar tersebut juga untuk mempermudah peserta didik difabel tunanetra dalam melaksanakan proses pembelajaran. Alat bantuan berupa Al-Qur’an Braille Digital, Papan Braille, Braille Text, Abacus, Jam Tangan Bicara, Globe, Bola Berbunyi, Reglet – Stylus, Perekam Suara, Tongkat Elektrik, Papan Catur, Miniatur Hewan, Miniatur Lingkungan, Kaca Pembesar, Papan Tulis Braille dan Murrotal.
Dengan adanya alat tersebut, diharapkan dapat mendukung kegiatan belajar, sehingga nantinya mempermudah serta mengatasi kesulitan saat melaksanakan proses pembelajaran di sekolah maupun di rumah.
Manager Lazismu Lamongan, Rudy Setiawan mengatakan, pemberian alat ini merupakan perhatian dan kepedulian kita terhadap difabel tunanetra yang ada di Lamongan. “Bantuan kita berikan sesuai dengan kebutuhan dari para peserta didik untuk mempermudah mereka dalam melaksanakan proses belajar. Karena pada dasarnya, kita semua sama dalam mendapatkan hak untuk belajar,” terangnya.
Lebih lanjut Rudy berharap agar alat ini dipergunakan dengan sebaik-baiknya, “Serta semoga dapat bermanfaat dengan baik dan para peserta didik bisa lebih semangat dalam belajar untuk dapat mencapai kesuksesan di masa depan,” pungkas lelaki asli Palirangan, Solokuro ini.
Supinah, Kepala SLB Ma’arif Lamongan menyampaikan terima kasih kepada Lazismu yang telah memberikan bantuan bagi siswa yang mengalami hambatan penglihatan. “Bantuan tersebut akan sangat berharga untuk media pembelajaran dan sangat membantu mempermudah dan melancarkan dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM),” ujarnya.
“Mengingat bahwa karena kondisi para siswa disabilitas yang rata-rata ada di sekolah kami dalam taraf ekonomi yang rendah, maka ke depan Lazismu Lamongan kami harap bisa menyalurkan bantuan terhadap para disabilitas lain (autis, hambatan intelektual, ADHD, dll) yang sangat membutuhkan,” harap Supinah.
Hal senada juga disampaikan Susi Firiandari, Guru SLB Negeri Lamongan. Menurut Susi, bantuan dari Lazismu sangat bermanfaat. “Selain itu, semoga kedepan Lazismu tetap memperhatikan kami, terutama anak didik kami,” katanya.
Salah satu peserta didik SLB Negeri Lamongan, Ahmad Farid Dwi Saputra sangat terkesan dengan adanya bantuan dari Lazismu. Menurutnya, program tersebut sangat bagus, karena masih banyak yang peduli penuh dengan disabilitas, terkhusus disabilitas netra. “Jangan sampai kepedulian ini hanya dilaksanakan hanya sekali saja, tapi dilakukan secara terus menerus sehingga mampu mensejahterakan disabilitas yang ada di Lamongan,” harap Farid.
Program ini merupakan program baru yang ada di Lazismu Lamongan. Lazismu merasa bahwa memperhatikan kenyamanan dan kelancaran belajar anak difabel sangat perlu, sehingga muncul trobosan baru melalui pemberian bantuan alat belajar tersebut.
Hal itu disampaikan Novita Dwi Nur Hidayah, Volunteer Lazismu Lamongan, menurutnya Lazismu Lamongan perlu untuk lebih memperhatikan lagi anak anak yang berkebutuhan khusus baik yang masih menempuh dalam bidang pendidikan formal, maupun non formal.
“Antusias SLB SE kabupaten Lamongan sangat luar biasa, sehingga membuat saya selaku volunteer di Lazismu Lamongan merasakan kebahagiaan tersendiri ketika bisa membantu dalam menyelesaikan program ini. Alhamdulillah, program ini dapat berjalan dengan lancar, semoga dapat memberikan manfaat,” pungkas Novita.