MUHAMMADIYAH.OR.ID, SURAKARTA–Usia tidak menghalangi tekad kuat seorang nenek berusia 79 asal Pematang Siantar, Sumatera Utara, untuk datang ke arena Muktamar di Surakarta, Jawa Tengah. Nurlita, nama nenek tersebut, pergi seorang diri dengan menaiki kendaraan umum.
Meski usianya terbilang memasuki senja, namun militansinya terhadap Muhammadiyah-‘Aisyiyah begitu tinggi. Atas keinginan kuatnya menjadi salah satu penggembira Muktamar ke-48, Ketua Panitia Penerima Muktamar Muhammadiyah Sofyan Anif memberikan apresiasi dan penghargaan kepada Nurlita.
“Kami dari panitia Muktamar sekaligus dari Universitas Muhammadiyah Surakarta akan memberikan penghargaan kepada Ibu Nurlita,” tutur Sofyan dalam acara Mangayubagyo di Edutorium Universitas Muhammadiyah Surakarta pada Jumat malam (18/11).
Dari Nurlita kita belajar bahwa tekad besi serta militansinya terhadap Persyarikatan tidak pernah luntur dihantam zaman. Nulita merupakan sosok dan wujud sempurna dari idiom yang sering digaungkan para motivator bahwa selama ada keinginan, di situ ada jalan.