MUHAMMADIYAH.OR.ID, GUNUNGKIDUL — Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy meninjau SD Muhammadiyah Bogor, Playen, Kabupaten Gunungkidul yang beberapa waktu lalu atapnya ambruk sehingga menimbulkan korban luka dan satu korban jiwa.
Dalam tinjauan yang dilakukan pada, Senin (14/11) di sela kesibukannya menghadiri acara G20 tersebut, Muhadjir menyampaikan turut belasungkawa kepada korban. Agar kejadian serupa tidak terulang kembali, ia meminta supaya dalam pembangunan gedung menerapkan standar yang telah ditetapkan.
“Pembangunan gedung tolong harus betul-betul melibatkan tim ahlinya. Jangan membangun sendiri (tidak melibatkan ahli), harus betul-betul sesuai standar bangunan,” kata Muhadjir.
Ketua Pimpinan Pusat PP Muhammadiyah ini menambahkan, Indonesia sebagai wilayah yang rentan dengan bencana alam, termasuk gempa bumi, maka bangunan sekolah dan bangunan publik lain harus berstandar. Hal itu tidak lain sebagai upaya mengurangi resiko bencana agar tidak ada korban.
“Seperti di wilayah gempa, kan sudah ditetapkan standar bangunan khusus gempa,” ujarnya.
Selain menyampaikan belasungkawa, Muhadjir juga memastikan pemerintah secara kolaboratif akan kembali membangun gedung sekolah yang rusak ini. Pasalnya, murid harus segera kembali belajar dengan nyaman dan menjamin keamanan selama mereka belajar.
Keberadaan sekolah Muhammadiyah di sebuah daerah, tidak lain untuk memajukan masyarakat di daerah tersebut. Terlebih bagi masyarakat Kabupaten Gunungkidul, SD Muhammadiyah Bogor di Kecamatan Playen ini diharapkan memberi dampak positif bagi kemajuan masyarakat di Gunungkidul.
“Karena ini (SD) kan untuk mencerdaskan anak-anak Gunungkidul, kalau sekolah maju masyarakatnya kan maju juga,” katanya.