MUHAMMADIYAH.OR.ID, PINRANG—Sempat viral di media sosial dan masuk sorotan berita di televisi nasional, mahasiswi dan kader Tapak Suci Putera Muhammadiyah menjadi buruh pengangkut semen demi biaya kuliah, LazisMu Kabupaten Pinrang bergerak cepat membantu.
Mahasiswa tersebut adalah Nuraini yang berasal dari Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan. Bersama empat orang adiknya yaitu Aswandi, Nurdiana, Nurhalisa, dan Nur Aulia, Nuraini harus menjalani masa remaja, bekerja keras membantu orang tua untuk mengais rezeki dengan menjadi buruh pengangkut semen.
Dalam siaran pers yang diterima muhammadiyah.or.id pada (5/1) Nuraini menuturkan bahwa, pekerjaan ini ia lakukan untuk membantu orang tuanya, di samping untuk mencukupi biaya kuliahnya di Universitas Negeri Makassar. Kini ia telah menjalani semester empat perkuliahan.
“Saya kerja begini untuk orang tua saya dan adik-adik saya juga, dan membantu orang tua saya karena orang tua saya kan sakit juga, terus untuk kuliah saya juga. Saya kuliah di Universitas Negeri Makassar,” ujarnya.
Masdar, ayah Nuraini, telah menjalani pekerjaan ini sejak puluhan tahun silam, sementara Nuraini rela melakukannya sejak mengenyam pendidikan di bangku Sekolah Menengah Pertama.
Meski anak-anaknya kini membantunya dalam bekerja sebagai buruh pengangkut semen, namun Masdar tetap mengutamakan pendidikan. Ia tak ingin anak-anaknya ada yang sampai putus sekolah.
“Jangan putus sekolah. Biarpun bagaimana kesusahannya orang tua, harus sekolah. Pendidikan terutama, jangan mengikuti seperti bapak,” tegas Masdar.
Kegigihan Nuraini mendorong Lazismu Kabupaten Pinrang untuk terjun membantu mewujudkan cita-citanya dalam menempuh pendidikan. Lazismu Kabupaten Pinrang bergerak mendatangi kediaman Nuraini di Desa Mattiro Ade, Kecamatan Patampanua, Kabupaten Pinrang.
Munir Amir selaku Ketua Badan Pengurus Lazismu Kabupaten Pinrang menyerahkan bantuan beasiswa dan paket sembako kepada Nuraini. Munir menjelaskan, bantuan yang diberikan dalam bentuk santunan tunai dan sembako ini untuk membantu kuliah Nuraini.
“Santunan ini kami berikan dalam bentuk tunai. Ini dalam rangka dipakai adik kita ini untuk biaya kuliahnya di salah satu perguruan tinggi di Makassar. Kemudian ada juga dalam bentuk sembako,” jelasnya.
Nuraini, terang Munir, juga tercatat aktif sebagai pelatih Tapak Suci di lingkungan Muhammadiyah Kabupaten Pinrang.
“Informasi awalnya ini dari teman-teman media, kemudian setelah informasi itu kami cek ke pengurus Tapak Suci Putera Muhammadiyah Pinrang memang adik kita ini aktif di Tapak Suci sebagai pelatih,” terangnya.
Ke depannya, Lazismu Kabupaten Pinrang akan memberikan beasiswa kepada adik-adik Nuraini yang juga aktif dalam kegiatan Tapak Suci Putera Muhammadiyah. Empat bersaudara ini membantu orang tuanya menjadi buruh angkut semen dan keempat-empatnya aktif di Tapak Suci Putera Muhammadiyah.
“Jadi untuk ke depan kami berencana akan memberikan beasiswa untuk adik-adiknya ini dalam rangka melanjutkan pendidikan,” tandasnya.
Selain itu, LazisMu berencana akan memberikan bantuan berupa Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) kepada keluarga Nuraini. Diharapkan dari bantuan tersebut dapat meringankan beban ekonomi keluarga dan tidak terus menerus menjadi buruh angkut semen.