MUHAMMADIYAH.OR.ID, CIANJUR – Pascabencana Gempa Bumi yang terjadi beberapa waktu di Cianjur, warga Burangkeng, Mangunkerta, Cugenang, Cianjur mengalami kesulitan air bersih untuk keperluan harian mereka.
Merespon itu, Universitas Ahmad Dahlan (UAD) bekerja sama dengan Lembaga Resiliensi Bencana (LRP) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah salurkan bantuan berupa sumur bor untuk warga Dusun Burangkeng.
Ketua LRB atau Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC), Budi Setiawan menyampaikan terima kasih kepada UAD yang berpartisipasi aktif untuk meringankan warga terdampak bencana Gempa Bumi di Cianjur ini.
“Terima kasihnya kepada UAD karena telah ikut serta berpartisipasi dalam memberikan bantuan kepada warga Burangkeng.” Ungkap Budi dikutip dari siaran pers news.uad.ac.id pada, Rabu (5/7).
Budi berharap bahwa bantuan yang telah diberikan dapat memberi manfaat dan dapat terus dilakukan secara berkelanjutan. Model pemberdayaan berkelanjutan ini menurutnya menjadi ciri khas bantuan yang diberikan oleh Muhammadiyah.
Penyerahan bantuan sumur bor ini dilakukan pada Sabtu, 1 Juli 2023. Selain sumur bor, bantuan yang diserahkan oleh UAD dan MDMC ini juga berupa daging kurban dan beasiswa bagi penyintas warga Burangkeng.
Rektor UAD, Muchlas MT menyampaikan, tidak hanya sumur bor dan daging kurban, tetapi juga beasiswa dan pendampingan psikososial yang diberikan oleh UAD kepada penyintas. Hal itu sebagai komitmen UAD dalam membantu korban bencana.
“UAD terus berkomitmen untuk membantu warga Burangkeng bangkit lebih kuat lagi pasca bencana gempa yang melanda di akhir tahun 2022 kemarin. Harapannya, kehadiran UAD juga meringankan beban warga serta menjadi motivasi untuk melanjutkan kehidupan esok hari,” katanya.
Bantuan yang diberikan ini disambut bahagia oleh salah satu penerima, Ira Rismayati. Ia mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada UAD dan MDMC atas berbagai bantuan yang telah diberikan.
“Banyak bantuan yang sudah diberikan kepada kami, baik dalam bentuk psikis, materi, hingga dukungan moril untuk membangkitkan semangat para warga dalam menata kembali kehidupan pascagempa,” katanya.