MUHAMMADIYAH.ID, YOGYAKARTA – Inti dari ber-Muhammadiyah adalah berserikat untuk bersama-sama menghidupkan nilai dan mewujudkan tujuan organisasi di semua bidang yang digarap, termasuk bidang pendidikan.
Karena itu, nilai organisasi harus dihidupkan dalam karakter dan tindakan lembaga pendidikan termasuk pada diri para pegiatnya, demikian pesan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir.
“Gerak Muhammadiyah adalah perpaduan antara orang per orang, menjadi kolektivitas di dalam sistem sehingga Persyarikatan itulah organisasi Muhammadiyah. Satu di antaranya bergerak di lembaga pendidikan. Maka lembaga pendidikan Muhammadiyah, baik dalam bentuk sekolah, maupun dalam bentuk madrasah dan pesantren semuanya sama, lahir dari inspirasi dan misi Islam,” ucapnya dalam pidato pencerahan Al Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK), Kamis (25/11).
Salah satu ciri mendasar dari sistem nilai Muhammadiyah menurut Haedar adalah corak pendidikan Islam modern yang bersifat tajdid, holistik-integratif, dan memiliki watak pembaharuan sehingga berbeda dengan lembaga pendidikan Islam lainnya.
“Islam yang juga mewujud di dalam pemahaman yang bayani, burhani dan ‘irfani sekaligus Islam yang juga teraktualisasi di dalam kehidupan sehingga sekolah-sekolah Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah adalah lembaga uswah hasanah, lembaga yang menjadi teladan terbaik untuk mewujudkan nilai-nilai pendidikan yang berbasis iman takwa, akhlak mulia dan nilai Islam yang membawa pada usaha membangun peradaban mulia dan menebar rahmat bagi semesta alam sehingga pendidikan itu bersifat holistik, menyeluruh,” ungkap Haedar.
“Pendidikan Islam modern yang holistik-integratif yakni berdasarkan pada nilai-nilai ajaran Islam yang mendalam, luas dan simultan tadi dan melembaga dalam sistem yang modern, yang dikelola bukan hanya oleh orang per orang tetapi orang per orang itu menyatu di dalam lembaga, di dalam sistem, di dalam regulasi, aturan dan tatanan yang sudah kita bangun dan terus kita sempurnakan,” imbuhnya.
Atas keistimewaan ini, Haedar berpesan agar semua lembaga pendidikan Muhammadiyah dan pegiat di dalamnya memancarkan nilai-nilai Persyarikatan.
“Begitu juga dalam praktek pendidikan kita, harus dihilangkan berbagai hal yang menjauhkan lembaga pendidikan ini dari tujuan pendidikan Islam modern yang membangun akhlak mulia dan kemajuan. Praktek-praktek penyalahgunaan, korupsi, penyimpangan, dan segala bentuk kekerasan sejak awal kita berkomitmen untuk menjauhi, menghilangkan dan melakukan pencegahan serta penindakan,” kata Haedar.
“Sehingga mereka yang lulus dari sekolah-sekolah Muhammadiyah-‘Aisyiyah, dari (tingkat) dasar, menengah, sampai tinggi akan menjadi insan-insan kamil, menjadi orang-orang yang terbaik, baik dalam hal keyakinan Keislamannya, dalam pemikiran Keislamannya, maupun dalam praktek Islam yang memadukan iman, ilmu dan amal saleh untuk membangun peradaban yang utama dan mulia,” pungkasnya.
Hits: 436