MUHAMMADIYAH.OR.ID, SURABAYA – Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Syafiq A. Mughni ditetapkan kembali sebagai Ketua Dewan Pengarah Humanitarian Forum Indonesia (HFI) dalam Rapat Umum Anggota yang diselenggarakan di Surabaya, Kamis (1/9). Forum yang saat ini beranggotakan 19 lembaga kemanusiaan di Indonesia berbasis agama ini berumur empat belas tahun, diawali dengan pertemuan pada inisiator di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, menteng raya 62 Jakarta pada tahun 2008.
HFI selama ini telah menjadi forum berbagai lembaga kemanusiaan untuk memperkuat koordinasi penanganan krisis kemanusiaan maupun penguatan kapasitas lembaga-lembaga kemanusiaan yang secara operasional Muhammadiyah diwakili oleh Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC). Pada periode 2022-2025 juga menugaskan H. Budi Setiawan, ST yang ditetapkan sebagai Ketua Dewan Pengawas dan Rahmawati Husein PhD sebagai anggota Dewan Pengawas. Sementara Arif Nur Kholis yang merupakan sekretaris MDMC ditetapkan sebagai salah satu Ketua Dewan Pengurus mendampingi Muhammad Ali Yusuf dari LPBI PB Nahdlatul Ulama yang ditetapkan sebagai Ketua Dewan Pengurus HFI.
Pada kesempatan tersebut, Syafiq Mughni berpesan dalam pengantar rapat bahwa di berbagai kesempatan di dalam maupun di luar negeri HFI ini dijadikan model yang sangat bagus baik dalam hubungan antar agama maupun hubungan intra agama. Menurutnya semakin hari tuntutan HFI ini akan semakin besar, bukan saja pada tingkat nasional namun juga di tingkat internasional.
“Paling utama bagaimana kita menjaga trust masyarakat yang mendukung gerakan humanitarian kita ini, maka kita harus bisa memberikan pengabdian yang meyakinkan bagi mereka bahwa kita bekerja secara sungguh sungguh dan tidak memiliki interest yang lebih besar diluar aksi-aksi humanitarian” pesannya.
Amanat Inisator Pendirian HFI
Sementara itu, Sudibyo Markus, salah satu inisiator pendirian HFI pada tahun 2008 yang hadir dalam rapat kali ini menyampaikan pendirian HFI saat itu berkaitan dengan pendirian Humanitarian Forum di tingkat global pada tahun 2006. Salah satu latar belakang pendiriannya di tingkat global adalah respon atas War and Teror yang dilakukan George Bush dengan menyerang irak pada tahun 2003 dan juga meninggalnya 21 petugas UNHCR meninggal dalam pemboman pada 19 Agustus 2003. Sejak saat itu para penggiat kemanusiaan berfikir bagaimana Islam dan juga agama secara umum tidak berkaitan dengan terorisme.
Berdirinya HFI, lanjutnya, merupakan upaya untuk menjaga hubungan antar agama secara praktis dalam ranah kerja-kerja dan aksi-aksi kemanusiaan. Menurutnya HFI perlu belajar dari forum-forum antar umat beragama agar tidak hanya berhenti dalam forum penuh kesantunan saja, namun perlu ditingkatkan dalam bentuk aksi-aksi bersama antar umat beragama.
“Saya sangat bersyukur setelah 14 tahun berdirinya HFI kita masih berkumpul kembali, mari kita kukuhkan kembali forum kita itu” demikian pesan dr Sudibyo Markus yang pada saat pendirian HFI adalah Ketua PP Muhammadiyah. Pada awalnya HFI didirikan oleh 7 lembaga dan saat ini berkembang menjadi 19 lembaga dengan anggota terbaru adalah lembaga kemanusiaan DT Peduli.
Dalam Rapat Umum Anggota HFI yang pada tahun ini diselenggarakan di Kantor Nurul Hayat ditetapkan bahwa Prof Syafiq Mughni sebagai ketua dewan pembina didampingi anggota dewan pembina yang lain yaitu :
1. Rm. Dr. Fredy Rante Taruk, MM (Caritas Indonesia/KARINA- Konferensi Wali Gereja Indonesia /KWI)
2. Arshinta (Yayasan Kristen untuk Kesehatan Umum/YAKKUM)
3. Bambang Suherman (Dompet Dhuafa)
4. Zul Ashfi Mendrofa (Islamic Relief Indonesia)
5. Maria Lauranti (OXFAM GB)
6. Titi Moektijasih (UNOCHA)
7. Tomy Hendrajati (Human Initiative)
8. Yacobus Runtuwene (Wahana Visi Indonesia)
9. Nur Efendi (Rumah Zakat)
10. Susanto Samsudin (Habitat for Humanity Indonesia)
11. Maria Endang (Rebana Indonesia)
12. Dino Satria (Church World Service Indonesia)
13. Pdt. Shuresj Tomaluweng (PRB Persekutuan Gereja Gereja di Indonesia)
14. Tb Ace Hasan Syadzili (LPBI Nahdlatul Ulama)
15. Imdadun Rahmat (BAZNAS Tanggap Bencana)
16. Karlo Purba (ADRA Indonesia)
17. Ahmad Faisal Siregar (Asia Muslim Charity Foundation /AMCF)
18. Tatang Husaini (Yayasan Kemanusiaan Madani Indonesia / YKMI)
19. Heri Latief (Nurul Hayat)