MUHAMMADIYAH.OR.ID, MAKASSAR – Hadir dalam Wisuda Diploma, Sarjana, Profesi, dan Pascasarjana ke-77 Unismuh di Makassar, Sabtu (8/10), Ketua Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian dan Pengembangan (Diktilitbang) Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Lincolin Arsyad, mengatakan sarjana jaman sekarang ini tidak cukup hanya menjadi orang pandai, namun juga harus inovatif.
“Manusia yang sukses adalah manusia yang mampu berinovasi, mampu bekerja dengan kreasi-kreasi yang baru, bisa menciptakan barang baru, bisa menciptakan teknologi baru inilah yang dinamakan inovasi,” kata Prof Lincolin dalam pidato sambutan.
Prof Lincolin menekankan IPK (Indek Prestasi Kumulatif) hanya salah satu modal untuk mencapai kesuksesan. Alumni Unismuh, katanya juga harus memiliki integrasi dan inovasi.
“Bukan hanya pintar, kutu buku, IPK yang tinggi, tapi inovasi, menciptakan sesuatu yang baru, itu baru jempol,” pesannya.
Menurut Lincolin, kunci kemajuan bangsa adalah inovasi, yaitu Research and Development. Hal itu ia gambarkan dari contoh yang diberikan oleh peraih hadiah Nobel dalam bidang Ekonomi, Michael Robert.
“Ketika ia menerima hadiah Nobel, Michael Robert mengucapkan terima kasih pada pokok pikiran ekonom. Michael Robert menggunakan metode matematika ekonomitrika, dia gunakan modal-modal kuantitatif yang para ekonom sebelumnya hanya menggunakan pendekatan kualitatif,” tegas Lincolin.
Lincolin Arsyad lalu berpesan kepada para wisudawan bahwa ilmu harus diterapkan dalam kehidupan sosial.
“Kalau kita hanya belajar untuk diri kita sendiri, mungkin saudara tidak perlu kuliah di sini, belajar saja sendiri di rumah. Ilmu itu harus diterapkan untuk kehidupan yang lebih baik,” pesannya.
Khusus untuk Universitas Muhammadiyah Makassar, Lincolin berpesan bahwa Unismuh Makassar harus memiliki pengajar yang doktor dan profesor, sehingga semakin berkualitas.
“Kemudian, untuk Pak Rektor, jangan lupa, teman-teman dosen yang belum doktor, segera diitik-itik, supaya segera berangkat doktor, di luar maupun dalam negeri,” pungkas Lincolin.