MUHAMMADIYAH.OR.ID, GRESIK – Teknologi telah menjadi kebutuhan primer masyarakat masa kini. Di dunia vokasi, penguasaan teknologi menjadi syarat baru bagi para calon tenaga kerja.
Kebutuhan pada penguasaan teknologi bahkan menjadikan dunia pendidikan semakin berorientasi pragmatis pada lapangan pekerjaan dibandingkan membentuk akal budi.
Dalam Wisuda XL Universitas Muhammadiyah (UM) Gresik tahun akademik 2021-2022 di Hotel Aston Inn, Kamis (24/3) itu, Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Abdul Mu’ti berpesan agar bekas pengajaran Al Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK) senantiasa menjadi jati diri para alumni.
“Teknologi memang penting, tidak bisa kita abaikan, tetapi teknologi bukan segala-galanya. Moralitas kita dan keimanan kita itulah yang saya kira sangat menentukan dan itulah yang menjadi karakter kuat dari ulul albab dan karakter dari alumni UM Gresik ini,” katanya.
Membaca fenomena ini, Mu’ti menganggap bahwa lulusan Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) mampu menjawab tantangan zaman tanpa menanggalkan ciri dan identitas AIK, termasuk dalam menghadapi dunia kerja.
“Alumni Muhammadiyah akan tetap bisa survive karena memiliki mental dan mindset yang terbuka sebagai seorang ilmuwan. Dia bukanlah menjadi job seeker yang ke sana kemari mencari pekerjaan tetapi menjadi entrepreuneur yang bisa menciptakan pekerjaan,” pesannya.
Terakhir, Abdul Mu’ti menyampaikan tahniah kepada Rektor UM Gresik, Eko Budi Leksono atas kemajuan dan perkembangan kampus yang dinilainya melaju pesat.
“UM Gresik ini juga memiliki leadership yang visioner yang semoga dengan itu UM Gresik menjadi kampus Muhammadiyah yang membanggakan dan bisa berdiri sejajar bahkan bisa berdiri lebih tinggi dari top five Muhammadiyah university in Indonesia,” harapnya. (afn)