MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA—Para ulama salaf sejak lama telah mengungkapkan bahwa cukuplah kematian sebagai pemberi nasihat. Menurut Haedar Nashir, meninggalnya Rektor Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG) Eko Budi Leksono dan Cendekiawan Muhammadiyah Azyumardi Azra meningatkan kepada umat yang masih hidup bahwa kematian merupakan kepastian masa depan. Karenanya, memanfaatkan hidup dengan membangun hubungan positif dengan sesama manusia merupakan hal yang sangat penting.
“Mengambil ibrah dari setiap kehilangan orang sekitar kita. Setiap kita ditinggalkan orang terdekat, kita kehilangan. Ketika kehilangan yang ada adalah kebaikan, jejak yang kita kenang bersama. Maka hal yang perlu kita ambil pelajaran dari kepergian orang-orang tercinta ini adalah bagaimana kita semakin mengasah jiwa ihsan kita, jiwa irfani untuk membangun hablu min al-nas yang baik semasa hidup,” terang Haedar dalam Takziyah Virtual Mengenang Wafatnya Rektor UMG pada Rabu (21/09).
Ketika mengingat kematian, kata Haedar, pada saat yang sama dituntut untuk menghargai kehidupan. Meninggalnya orang-orang terdekat berarti mengenang kebaikan yang telah ditinggalkan. Hal ini sekaligus menjadi suatu hikmah dan ibrah agar selama hayat masih di kandung badan, maksimalkan amal kebaikan nyata dengan membangun hubungan baik dengan sesama manusia, agar jejak yang ditinggalkan menabur benih kemaslahatan. Misalnya, menjenguk orang yang sakit, membantu orang yang kesusahan, dan lain sebagainya.
“Maka apakah kita saat ini mencoba untuk terus belajar ihsan, belajar membangun hablu min al nas yang semakin baik. Bersilaturahmi kuncinya. Saat ada yang sakit kita jenguk dan doakan. Karena kita tidak tahu kapan kita akan bertemu lagi,” tutur Ketua Umum PP Muhammadiyah ini.
Membangun hubungan baik sesama manusia dengan meningkatkan intesitas silaturahmi merupakan langkah yang harus terus dirawat kader Persyarikatan. Selagi Allah masih memberikan peluang untuk memperbaiki hidup, meningkatkan kualitas ibadah, dan membuka jalan bagi pintu pertaubatan, Haedar menyarankan agar segera memanfaatkan peluang-peluang ini semaksimal mungkin.
“Maka selagi Allah memberikan peluang bagi kita untuk bisa menjalani kehidupan ini, manfaatkan untuk sebaik-baiknya beramal saleh yang terbanyak, memanfaatkan ilmu yang kita miliki, dan sekaligus kebaikan hidup yang bisa kita lakukan, sehingga semuanya bisa menjadi amal jariyah,” ucap Haedar.