MUHAMMADIYAH.OR.ID, JAWA BARAT – Pimpinan Wilayah (PW) Aisyiyah Jawa Barat lewat kajian rutin Gerakan Subuh Mengaji (GSM) pada Senin (10/10) mengajak jamaah mengenal Museum Muhammadiyah yang akan segera diresmikan tahun ini.
Kajian GSM kali ini mengangkat tema Belajar dan Berwisata Dakwah di Museum Muhammadiyah. Turut hadir sebagai pemateri, Widiyastuti yang merupakan Wakil Ketua Majelis Pustaka dan Informasi (MPI) PP Muhammadiyah.
Dalam sambutanya, Widi mengungkapkan rasa bangga atas terwujudnya cita – cita Persyarikatan selama ini yaitu memiliki museum
“hampir lima tahun kita berjuang untuk memilki museum, insyaallah tahun ini sudah bisa mulai kita sampaikan kepada semua masyarakat Indonesia terutama kepada semua anggota Muhammadiyah.” ungkapnya
Widi juga mengungkapkan bahwa Muhammadiyah memang sudah saatnya memiliki Museum, mengingat dinamika organisasi ini yang sudah seabad lebih lamanya dan sepatutnya memiliki dokumentasi serta cerita yang bisa diwariskan ke generasi mendatang.
“Yang jelas Muhammadiyah itu dinamikanya sangat tinggi, sejak didirikan pada 1912 sampai kemudian sampai kapanpun, sampai saat ini, dan masa yang akan mendatang, banyak sekali jejak – jejak yang sudah ditinggali oleh Muhammadiyah, dan itu perlu ditempatkan, perlu dikumpulkan, sehingga generasi kita tidak akan kehilangan cerita – cerita itu.” terangnya
Lebih lanjut, mengenai dengan konsep yang akan diusung oleh Museum Muhammadiyah mendatang, ia menjelaskan bahwa museum kali ini akan bernuansa Edukatif sekaligus Rekreatif
“Museum kita tetap akan memiliki nilai edukasi sekaligus rekreasi” ungkap Wakil ketua MPI PP Muhammadiyah yang sekaligus ASN Kesbangpol DIY tersebut.
Selama berjalanya kajian, Widiyastuti menyampaikan kepada jama’ah Visi, Misi, serta Tujuan berdirinya Museum Muhammadiyah. Ia juga memaparkan apa saja koleksi yang akan disimpan di museum, serta desain gedung Museum Muhammadiyah.
Tak lupa, Widiyastuti juga turut mengapresiasi berjalanya kajian GSM yang mampu terlaksana secara setiap harinya secara konsisten.
“Ini gerakan yang istiqomahnya luar biasa ini ya, mempertahankan istiqomah itu memang tidak mudah.” Pungkasnya. (Ghozy)