MUHAMMADIYAH.OR.ID, SURAKARTA – Salah satu agenda Tanwir dan Muktamar ‘Aisyiyah adalah pemilihan kepemimpinan ‘Aisyiyah periode mendatang. Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) ‘Aisyiyah Siti Noordjannah Djohantini menyampaikan bahwa pemilihan kepemimpinan ‘Aisyiyah merupakan siklus yang harus didinamisasi mengacu pada ketentuan organisasi bahwa pada setiap periode harus ada proses kepemimpinan yang ditetapkan.
“Itu sebuah siklus organisasi yang ditujukan untuk kepentingan ‘Aisyiyah ke depan,” katanya.
Noordjannah mengungkapkan bahwa ‘Aisyiyah menghadapi tantangan yang luar biasa untuk mencerahkan peradaban. Oleh karena itu, ia berpesan agar Aisyiyah terus menguatkan perempuan untuk berkhidmat atas nama ridha ilahi, ikhlas, memahami ideologi persyarikatan secara kuat, memiliki relasi yang luas, dan berwawasan. Hal itulah, dalam pandangan Noordjannah, yang harus diteguhkan dalam pemilihan kepemimpinan.
“Proses pemilihan dalam muktamar Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah ini semua santai saja karena semua hadir untuk berkhidmat. Datang dengan tenang dan kegembiraan, kembali juga dengan tenang dan kegembiraan,” tuturnya.
Noordjannah berpesan agar proses pemilihan yang demikian dapat menjadi tradisi karena kita hadir memang sebagai penggerak yang jiwanya adalah jiwa ikhlas pengkhidmatan.
Kepemimpinan ‘Aisyiyah ke depan di semua tingkatan, dalam pandangan Noordjannah, hendaknya lebih menguatkan pada ikhtiar kebersamaan, keistiqomahan, dan pemahaman ideologi yang sangat kuat. Menurutnya, Inilah cara ‘Aisyiyah menguatkan organisasi sesuai dengan visi dan kultur yang selama ini dimiliki.