MUHAMMADIYAH.OR.ID, MALANG– Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) RI, Prof. Muhadjir Effendy meminta supaya Bangsa Indonesia dalam untuk belajar ke Muhammadiyah. Hal ini menurutnya karena usia Muhammadiyah lebih tua ketimbang Indonesia.
Jika disepadankan, Muhadjir menyebut wajar jika performa Muhammadiyah lebih mapan dibandingkan dengan Indonesia. Di acara Sarasehan Pra Muktamar Muhammadiyah 2022 “Menyambut Indonesia Emas 2045”, Sabtu (3/9), Muhadjir menganggap bahwa usia seabad 2045 Indonesia adalah sejarah yang sangat penting.
Muhammadiyah dengan Indonesia terpaut angka 33 tahun lebih tua Muhammadiyah, alasan usia ini menurut Muhadjir menjadi alasan kuat kenapa performa Muhammadiyah sekarang jauh lebih baik dibandingkan Indonesia. Menurutnya, terkait peningkatan performa, Indonesia harus belajar ke Muhammadiyah.
“Untuk usia 100 tahun bagi sebuah bangsa itu masih sangat muda, sehingga jika kondisi saat ini belum sempurna-sempurna amat, ya memang masih muda, maklum. Bahkan lebih tua Muhammadiyah, karena Muhammadiyah itu usianya terpaut 33 tahun dibanding Bangsa Indonesia. Dan sudah semestinya Indonesia itu belajar dari Muhammadiyah,” katanya.
Guru Besar Sosiologi ini menuturkan, bahwa usia Muhammadiyah yang lebih seabad berbanding lurus dengan baiknya performa. Oleh karena itu bukan suatu yang mengherankan jika Muhammadiyah dikenal sebagai organisasi islam yang memiliki kemampuan dan performa luar baik, dibandingkan dengan yang lain.
Mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) ini menuturkan, bahwa kedepan pada masa Indonesia Emas itu yang dibimbing oleh Muhammadiyah adalah generasi milenial, dan anak-anak bangsa yang lahir akhir-akhir ini sampai dengan yang akan lahir sampai pada tahun 2028.
“Itu adalah generasi emas, generasi yang masuk pada 2045 sebagai usia produktif. Jadi yang lahir sekarang dan sampai nanti tahun 2028 mereka inilah yang akan menjadi manusia usia emas,” ucapnya.