MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA—Guru Besar Studi Islam sekaligus Anggota Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah, Prof. Muhammad Azhar mengajak kader Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) untuk menyambung kritisisme pemikiran yang telah diletakkan dasarnya oleh para pendahulu mereka.
Menurutnya, kader IMM dan seluruh aktivis muslim mengikuti peta pemikiran Islam secara jujur, objektif dan komprehensif. Dalam meletakkan kritisisme pemikiran yang objektif, imbunya, harus membuka pergaulan yang luas melalui membangun keakraban dengan pusat-pusat studi yang tidak hanya dalam satu bingkai pemikiran saja.
Kuncinya, kata Prof. Azhar adalah membaca dari banyak referensi. Selain itu di era pesatnya teknologi digital, ia menyarankan basis keilmuan yang dimiliki oleh kader harus disalurkan melalui kanal-kanal yang telah tersedia di media sosial saat ini.
Sebagai kader Muhammadiyah, diharapkan melalui media sosial yang dimiliki ikut menyuarakan moderasi. Dalam acara Refleksi Milad ke-58 IMM dan Peresmian Pusat Studi DPD IMM DIY, Senin (14/3), Prof. Azhar berharap kader IMM juga ikut menyemarakkan dan menyebarkan media official resmi persyarikatan yang menjelaskan tentang seluk beluk Muhammadiyah.
Menurutnya ini penting dilakukan, sebab meski produksi konten banyak akan tetapi banyak juga yang belum mengikuti. Dosen Fakultas Agama Islam (FAI) UMY ini menyarankan IMM untuk sealing berkolaborasi dengan Ortom lain.
“Bisa kerjasama dengan ‘Aisyiyah, NA misalnya dalam program stunting. Karena program stunting ini menyangkut gizi anak-anak Indonesia kedepan. Kalau kita siapkan sejak dini kita akan punya kader Muhammadiyah dan kader bangsa yang lebih cerdas,” imbuhnya.
Kader IMM juga diharapkan memiliki perhatian dan aktif mengkaji lokal sains. Menurut Prof. Azhar, Indonesia memiliki lokal sains yang melimpah harus terus dipertahankan dan dikembangkan. Pengkajian yang dilakukan terhadap lokal sains, imbuhnya, dilakukan dengan mengdepankan tinjauan yang objektif dan menunjukkan plus-minus berdasar tinjauan akademik.
“Muhammadiyah sudah jago soal medis, soal edukasi, tapi PKU nya mungkin juga obatnya masih dari luar juga. Ini nanti IMM mendorong, karena banyak obat-obat lokal, murah meriah termasuk empon-empon itu juga luar biasa ternyata,” imbuhnya.
Hits: 41