MUHAMMADIYAH.OR.ID, KUPANG— Datang ke Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir resmikan sumber air bersih bagi warga Desa Tliu, Kecamatan Amanuban Timur, Kabupaten Timor Tengah Selatan, NTT, Rabu (7/9).
Haedar Nashir dalam sambutannya menerangkan bahwa, air merupakan sumber kehidupan dan kepada siapa saja memiliki kewajiban untuk merawat dan menjaganya. Sebagai khalifah di muka bumi, manusia memang diperintahkan untuk mengelola bumi, akan tetapi harus berlandaskan kerahmatan.
Manusia tidak boleh berlaku ugal-ugalan dengan mengeksploitasi alam. Alam sebagai penyedia ari bersih bagi kehidupan harus dijaga dan dilestarikan. Dalam menjaga dan merawat sumber air, Muhammadiyah melalui Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) PP Muhammadiyah melakukannya dengan beberapa gerakan seperti Gerakan Menutup Bumi atau reboisasi.
“Air adalah sumber kehidupan, tahun 2015 kami memulai dengan gerakan menanam bumi dan melihat masalah utama kekeringan yang melanda,’ tutur Haedar.
Gerakan Tutup Bumi yang dilakukan oleh MPM PP Muhammadiyah merupakan usaha untuk menangkap atau menjaring air tanah melalui akar-akar pohon keras yang ditanam.
Diharapkan, dari gerakan ini akan kembali menghidupan sumber mata air yang mati dan menambah debit air dari sumber mata air yang masih ada.
Persoalan air di daerah kering seperti di Pulau Timor, termasuk di Desa Tliu ini merupakan masalah yang menahun. Dibutuhkan waktu panjang untuk menyelesaikan persoalan kesulitan air bersih di Desa Tliu, Kecamatan Amanuban Timur, Kabupaten Timor Tengah Selatan.
Muhammadiyah melalui MPM pada tahun 2015, datang melakukan pendampingan di Desa Tliu.
Assessment dilakukan dengan menggandeng beberapa Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Negeri. Meski hampir mustahil menemukan sumber air bersih, namun Muhammadiyah tetap gigih dalam berusaha.
“Didatangkan ahli untuk melihat kemungkinan sumber mata air, para ahli menyimpulkan ini mustahil, namun Muhammadiyah tidak berhenti dan terus meyakini berbuat. Alhamdulillah pada tahun 2019 salah satu kelompok petani yang dibentuk oleh MPM PP Muhammadiyah menemukan sumber mata air dan sumber ini setelah diteliti mampu memenuhi kebutuhan masyarakat sekitar” ujar Haedar Nashir.
Dari proses yang panjang tersebut, kini Muhammadiyah dengan beberapa PTM-nya meresmikan sumber air bersih yang bisa digunakan oleh semua warga desa dan sekitarnya. Haedar berpesan supaya air harus dijaga, salah satu caranya adalah dengan menyiapkan sumber daya manusia yang unggul dan kompeten untuk menjaga keberlangsungan sumber mata air ini kedepan.
Oleh karena itu, Muhammadiyah berencana ingin mendirikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang diperuntukkan bagi masyarakat. Rencana pembangunan SMK ini akan dilakukan secara gotong royong oleh beberapa PTM.
Selain melakukan peresmian sumber mata air, Haedar juga meresmikan gedung kuliah dan Masjid Muhammadiyah di Kupang.
Hits: 18