MUHAMMADIYAH.OR.ID, KLATEN—Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir sampakan tahniah kepada Universitas Muhammadiyah Klaten (UMKLA), serta rektor dan wakil rektor yang dilantik pada, Rabu (10/8).
Haedar dalam sambutannya menjelaskan, Klaten merupakan salah satu jantung Muhammadiyah. Oleh karena itu, Muhammadiyah Klaten memiliki etos dan semangat tinggi untuk menjadi uswah hasanah maupun pusat kemajuan bagi umat dan bangsa.
“Muhammadiyah hadir sejak awal ingin menampilkan mewujudkan Islam sebagai dinul hadharah, Islam yang membawa pada kemajuan peradaban. Baik itu kemajuan umat dan bangsa dalam satu Negara, bahkan lebih jauh lagi bagi umat dan bangsa seluruh dunia”. Tutur Haedar.
Muhammadiyah sebagai pelestari kerisalahan Nabi Muhammad yang membawa Islam sebagai rahmat bagi seluruh alam. Gerakan Muhammadiyah mengembalikan fitrah manusia yang mulia. Selain agama yang membawa kemajuan bangsa, diharapkan juga dengan perbaikan akhlak manusia.
Agama Islam, kata Haedar, juga mengatur dan memandu manusia dalam menjalin relasi dengan keluarga, tetangga, masyarakat lingkungan, bangsa dan kemanusiaan secara luas. Dalam konteks Kabupaten Klaten, Muhammadiyah harus membangun relasi dan masyarakat yang maju.
“Kegiatan masyarakat dan keumatan di level bawah yang dilakukan Muhammadiyah ini motivasi, niat luhur, cita-cita dan spiritnya adalah menghadirkan Islam sebagai dinul hadarah”. Imbuh Haedar.
Oleh karena itu, Haedar menegaskan bahwa itu adalah ruh gerakan Muhammadiyah. Haedar juga berpesan bahwa Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) harus dirasakan langsung oleh masyarakat.
“Semua ini dengan pondasi Islam yang membangun peradaban tidak lain ingin kehadiran Muhammadiyah itu dirasakan langsung oleh masyarakat untuk mengangkat harkat, martabat, dan kemajuan masyarakat”. Ucapnya.
Guru Besar Bidang Sosiologi ini menjelaskan, bahwa semua AUM yang dimiliki oleh Muhammadiyah harus bersifat inklusif. Pelayanan yang diberikan oleh AUM tidak boleh membeda-bedakan asal suku, ras, golongan, bahkan agama sekalipun. Sifat inklusif tersebut, imbuhnya, menjadikan Muhammadiyah mudah diterima di kawasan-kawasan Indonesia timur. Tidak bisa dipungkiri, kehadiran AUM di kawasan-kawasan tersebut sekaligus menjadi perekat kesatuan bangsa.
“Ketika banyak orang masih berselogan bhineka tunggal ika, sejatinya Muhammadiyah lewat Amal Usahanya telah mewujudkan bhineka tunggal ika itu dalam amaliah nyata”. Tegas Haedar.
Hits: 11