MUHAMMADIYAH.ID, YOGYAKARTA- Haedar Nashir melaunching secara resmi Institut Ilmu Kesehatan dan Tekonologi Muhammadiyah Palembang (IKesT Muhammadiyah Palembang) pada Selasa (1/12). Sebelumnya, perguruan tinggi Muhammadiyah ini bernama Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Palembang (STIKes Muhammadiyah Palembang. Perubahan penampilan dari STIKes ke IkesT Muhammadiyah Palembang ini sesuai dengan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 723/M/2020 tanggal 05 Agustus 2020.
“Perubahan ini merupakan ikhtiar Muhammadiyah dalam perjalanan 108 tahun untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Muhammadiyah sebagai gerakan yang membawa misi dakwah dan tajdid tidak hanya berbicara tentang persoalan-persoalan diniyyah, keagamaan secara khusus, tetapi sejak berdirinya telah merancang bangun kemajuan umat dan bangsa sebagai cita-cita yang melekat dengan dakwah dan tajdid,” ungkap Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah ini.
Haedar menerangkan bahwa Ahmad Dahlan sering mengutip QS. Ali Imran ayat 110. Ada aspek yang begitu melekat dengan ayat ini, yaitu: aspek cita-cita Islam menghadapi perubahan zaman agar menjadi umat terbaik (khair al-ummah). Muhammadiyah memahami bahwa umat terbaik adalah masyarakat Islam yang sebenar-benarnya yang senantiasa memberi manfaat kepada seluruh manusia dan alam semesta.
Rujukan lain ihwal umat terbaik terdapat juga di dalam QS. Al Baqarah ayat 143 yang bermakna Islam memiliki cita-cita dalam membangun umat tengahan. Maksudnya, terang Haedar, umat tengahan merupakan kelompok yang menjadi saksi yang berperan aktif dalam perubahan dan kemanfaatan. “Dalam konteks membangun khair al-ummah itulah kemudian konstruksi kemajuan dirancang oleh Muhammadiyah dengan usaha-usaha dakwah yang amar ma’ruf nahi munkar,” ujarnya.
Guru Besar Universitas Muhammadiyah Yogyakarta ini kemudian mencontohkan tentang bagaimana peran QS al-Maun menjadi inspirasi Muhammadiyah dalam mendirikan rumah sakit. Ahmad Dahlan ketika itu sadar betul bahwa menjadi umat terbaik tidak cukup dibicarakan di forum-forum tetapi harus memiliki gerakan yang nyata. Hal inilah yang kemudian membuat Muhammadiyah mendirikan lembaga-lembaga pendidikan, sosial, ekonomi, dan kesehatan.
“Karena itu maka kehadiran seluruh perguruan tinggi Muhammadiyah itu tidak lain merupakan sebuah instrumen dan institusi modern untuk membangun umat terbaik yang ada di tengah-tengah kehidupan bangsa Indonesia, yakni masyarakat Indonesia yang berkemajuan, yang dasarnya Pancasila tetapi memeroleh inspirasi dari Islam, sehingga terjadi perpaduan antara Islam dan Pancasila,” terang Haedar.
Dalam acara launching ini turut hadir Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sumsel Romli, Wakil Ketua Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah Edy Suandi Hamid, Rektor Universitas Muhammadiyah Palembang Abid Djazuli, dan Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Pemprov Sumsel Akhmad Najib.