MUHAMMADIYAH.OR.ID, PAKISTAN – Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Pakistan beserta lembaga otonomnya, yakni PCI ‘Aisyiyah dan Tapak Suci Pakistan mengadakan agenda Pelantikan Pengurus Baru dan Halal Bi Halal di Aula Budaya KBRI Islamabad, Pakistan (15/5).
Agenda ini juga menjadi salah satu momentum bagi pengurus baru PCIM untuk menyosialisasikan serta merintis lembaga baru dalam tubuh PCIM Pakistan, yakni Badan Semi Otonom Amal Usaha Muhammadiyah yang diketuai oleh Ridhan Alhafidz.
Dirintisnya amal usaha tersebut agar PCIM Pakistan mampu mendayagunakan SDM (Sumber Daya Manusia) untuk menghidupi persyarikatan, khususnya dalam pengadaan berbagai kegiatan PCIM. Di lain sisi, hal ini adalah langkah awal untuk membangun Jiwa kemandirian Muhammadiyah yang notebene berada di luar negeri.
“Di dalam Badan Semi Otonom Amal Usaha Muhammadiyah, kami akan memperbaharui beberapa lini, yaitu; tajdid dalam bidang teologi dan ideologi, perjuangan, dakwah, amal usaha, dan organisasi, serta memfokuskan target utama besar Muhammadiyah Pakistan; Mandiri dalam kaderisasi, finansial, dan pemikiran,” ujar Hafidz.
Mengambil teologi dari Surah Al-Ma’un, Hafidz mengatakan bahwa Amal Usaha Muhammadiyah ini tidak hanya sebagai unit usaha, tidak sebagai tempat mencari uang semata, tetapi amal usaha disini ada dua pesisi, yakni ‘Amal’ berupa ‘Ajrun’, ‘Usaha’ berupa ‘Ujrun’. Amal pertanggung jawabannya dengan Allah SWT dan usaha didapatkan dari manusia itu sendiri.
“K.H. Ahmad Dahlan pernah mengatakan bahwasanya ‘Hidup-hidupilah Muhammadiyah, jangan sampai mencari penghidupan di Muhammadiyah’ artinya kita sebagai keluarga Muhammdiyah secara tidak langsung mempunyai tanggung jawab moril serta materiil dalam memajukan organisasi kita,” pesan Fuad Fahmi selaku Ketua PCIM lama.
Fuad berharap PCIM setelahnya mampu berkontribusi, memberi manfaat bagi orang-orang disekitar, dan beliau juga terpukau dikarenakan bertambahnya anggota Tapak Suci dari penduduk lokal Pakistan dan negara-negara lainnya, seperti Afganistan, dan Pantai Gading berkat Naufal Laudza, Ketua Lembaga Tapak Suci. Hadir pula Bapak Pramudya Sulaksono selaku Fungsi Sosial dan Budaya KBRI Islamabad Pakistan.
“PCIM dan PCIA Pakistan diharap mampu memberikan sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat. Karena PCIM dan PCIA tidak hanya mewakili Muhammadiyah di Pakistan melainkan juga mewakili bangsa Indonesia di Pakistan,” ujarnya.
Hits: 11