Jumat, 15 Agustus 2025
  • AR
  • EN
  • IN
Muhammadiyah
  • KABAR
  • OPINI
  • HUKUM ISLAM
  • KHUTBAH
  • MEDIA
  • SEJARAH
  • TOKOH
No Result
View All Result
  • Login
Muhammadiyah
  • KABAR
  • OPINI
  • HUKUM ISLAM
  • KHUTBAH
  • MEDIA
  • SEJARAH
  • TOKOH
No Result
View All Result
  • Login
Muhammadiyah
No Result
View All Result
  • KABAR
  • OPINI
  • HUKUM ISLAM
  • KHUTBAH
  • MEDIA
  • SEJARAH
  • TOKOH
Home Berita

Etika Agama Harus Melahirkan Keadaban Publik

by aanardianto
5 tahun ago
in Berita, Nasional
Reading Time: 3 mins read
A A
Etika Agama Yudi Latief

MUHAMMADIYAH.OR.ID, JAKARTA— Dasar kehadiran agama tiada lain adalah untuk keadaban, sehingga jika manusia miskin keadaban bisa dikatakan agama itu tidak ada. Kemudian agama juga bisa menjadi springboard (batu loncatan) bagi pembentukan Negara.

Agama dengan kemampuannya membentuk keadaban publik, karena mampu menciptakan hubungan yang bukan hanya berdasarkan primordial, dan didasarkan pada penguasaan dominative. Menurut Yudi Latief, itu menjadi ruang untuk pembentukan Negara.

“Negara itu hadir ketika keadaan masyarakat lebih kompleks, dan masyarakat kompleks tersebut punya order, kemudian order ini dibangun oleh agama. Dan lebih dari itu, agama juga memberi launching pad bagi pembentukan Negara modern,” urai Yudi Latief pada (23/1).

Memaparkan tentang runtutan sejarah pembentukan Negara, Cendikiawan Muslim ini menjelaskan, pertumbuhan Negara di tingkat awal sifatnya masih patrimonial (kekuasaan pribadi) atau Negara dipersonalisasi “negara menjadi miliku dan keluarga ku”.

MateriTerkait

Muhammadiyah Ingatkan Pejabat untuk Tidak Membuat Kebijakan yang Ugal-ugalan

Tidak Selalu Sama, Begini Perbedaan Antara Zakat dan Pajak

110 Tahun Suara Muhammadiyah Menjadi Mercusuar Pencerahan

Pada level lanjut, Negara masuk pada level modern. Negara dengan kemampuan agama membentuk tertib sosial, hukum, keteraturan dan kesederajatan manusia. Terlebih Islam yang datang sebagai logosentris, berbasis teks.

Artinya ada perubahan dari kebiasaan kepemimpinan masyarakat primitif, karena Agama Islam mengubah sistem ‘pemujaan’ kepada orang (antroposentris) beralih kepada teks.

“Jadi sebenarnya orang-orang Islam lebih mungkin melakukan hubungan kenegaraan yang sifatnya impersonal, karena basis kitabnya itu teks. Terbiasa dengan teks, kepatuhan pada teks, bukan kepatuhan kepada orang,” ungkapnya.

Islam adalah Pondasi Negara Modern

Menurut Guru Besar di Universitas Padjajaran ini, seharunya Agama Islam memberi pra kondisi kepada Umat Islam untuk siap masuk pada level Negara modern. Sebuah tatanan Negara Modern adalah Negara yang diatur dengan hukum-hukum yang sifatnya impersonal, dan siapapun boleh memimpin Negara tanpa  mempertimbangkan asal-usul keturunan.

“Itulah negara modern di mana basisnya adalah meritokrasi, jadi agama memberi launching pad pada meritokrasi,” imbuh Kang Yudi.

Melihat Indonesia saat ini, menurut Yudi Latief masih digolongkan sebagai Negara patrimonial. Di mana oligarki ‘membonceng’ demokrasi, serta sifat Negara patrimonial ini tercermin jelas di Indonesia mulai dari level pusat sampai daerah.

“Kalau kita dikatakan sebagai Negara religious, mestinya menjadi Negara yang penuh keadaban, yaitu dengan keluar dari tarikan primitive-primata. Kita mengembangkan dunia yang lebih lebar dan mengembangkan nilai,” urainya.

Mengutip Emanuel Kant, Yudi menyebut agama hadir untuk membuat manusia keluar dari insting kebinatangan, dan itu akan berhasil kalau orang-orang beragama mampu mengembangkan-berjejaring dalam jaring kebajikan. Karena berjejaring dengan jaring kebajikan, memiliki peluang mengalahkan insting kebinatangan.

Sehingga rumah ibadah termasuk masjid harus menjadi jaringan etik, manakalah masjid tidak menjadi jaringan etik pada saat itu pula agama itu hilang. Dan apabila agama itu lenyap, berarti manusia kehilangan sarana menjadi atau mencapai masyarakat manusia dan masyarakat beradab.

“Saat ini banyak orang beragama, tapi mengukuhkan insting kebinatangan. Itu keluar dari dasar ontologisnya, karena agama harusnya membebaskan manusia dari insting kebinatangan,” pungkas Yudi Latief

Tags: Etika AgamamuhammadiyahYudhi Latief
ShareTweetSendShareShare
Previous Post

Peran Masyarakat Atasi Pandemi Bisa Dilakukan dengan Membuka Shelter Isolasi Covid-19

Next Post

Muhammadiyah Harus Bisa Mengikuti Perkembangan Teknologi

Baca Juga

Nasionalisme dalam Pandangan Majelis Tarjih dan Tajdid Muhammadiyah
Artikel

Nasionalisme dalam Pandangan Majelis Tarjih dan Tajdid Muhammadiyah

13/08/2025
Kahar Muzakir Duta Indonesia di Timur Tengah, Sebelum Ada Duta Besar
Artikel

Kahar Muzakir Duta Indonesia di Timur Tengah, Sebelum Ada Duta Besar

13/08/2025
Ekonomi dan Bisnis Muhammadiyah Perlu Dikelola dengan Penuh Cinta dan Berkeadilan
Berita

Ekonomi dan Bisnis Muhammadiyah Perlu Dikelola dengan Penuh Cinta dan Berkeadilan

12/08/2025
Haedar Nashir: Ideologi Muhammadiyah Berakar pada Worldview Islam yang Khas
Berita

Haedar Nashir: Ideologi Muhammadiyah Berakar pada Worldview Islam yang Khas

11/08/2025
Next Post

Muhammadiyah Harus Bisa Mengikuti Perkembangan Teknologi

Lazismu Kalimantan Selatan Salurkan Bantuan Korban Banjir dan Covid-19

lazismu pusat buka dapur umum

Gandeng Lazismu, BPKH Bangun Dapur Umum untuk Pengungsi di Sulawesi Barat

BERITA POPULER

  • Leptospirosis Merebak, Dosen Fakultas Kedokteran Unisa Yogyakarta Berikan Tips Cara Mencegah dan Menanganinya

    Leptospirosis Merebak, Dosen Fakultas Kedokteran Unisa Yogyakarta Berikan Tips Cara Mencegah dan Menanganinya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tiga Kampung Bersejarah yang Menjadi Titik Lahir dan Perkembangan Muhammadiyah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Empat Tahapan Interaksi yang Baik dengan Al-Qur’an: Pelajaran dari KH. Ahmad Dahlan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Perguruan Tinggi Muhammadiyah Baru di Bojonegoro Siap Cetak Generasi Technopreneur

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pakar Komunikasi UMY Berikan Pandangan Soal Fenomena Bendera One Piece dan Tafsir Semiotika

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Alasan PP Muhammadiyah Tetapkan Medan sebagai Tuan Rumah Muktamar ke-49

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Groundbreaking TK ABA ‘Aisyiyah Ketenong, Wamen Fajar: Langkah Awal Menuju Generasi Emas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Prihatin Pakan Ternak Mengandung Kimia dan Impor, Mahasiswa Muhammadiyah Inovasi Buat Jamu Herbal untuk Ternak

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mahasiswa Muhammadiyah Ciptakan Kacamata Pintar untuk Bantu Difabel Netra

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Majelis

  • Tarjih dan Tajdid
  • Tabligh
  • Diktilitbang
  • Dikdasmen dan PNF
  • Pembinaan Kader dan SDI
  • Pembinaan Kesehatan Umum
  • Peminaan Kesejahteraan Sosial
  • Ekonomi, Bisnis dan Pariwisata
  • Pendayagunaan Wakaf
  • Pemberdayaan Masyarakat
  • Hukum dan HAM
  • Lingkungan Hidup
  • Pustaka dan Informasi

Lembaga

  • Pengembangan Pesantren
  • Pengembangan Cabang Ranting
  • Kajian dan Kemitraan Strategis
  • Pembinaan dan Pengawasan Keuangan
  • Resiliensi Bencana
  • Amil Zakat, Infak dan Sedekah
  • Pengembang UMKM
  • Hikmah dan Kebijakan Publik
  • Seni Budaya
  • Pengembangan Olahraga
  • Hubungan dan Kerjasama Internasional
  • Dakwah Komunitas
  • Pemeriksa Halal dan KHT
  • Pembinaan Haji dan Umrah
  • Bantuan Hukum dan Advokasi Publik

Biro

  • Pengembangan Organisasi
  • Pengelolaan Keuangan
  • Komunikasi dan Pelayanan Umum

Ortom

  • Aisyiyah
  • Pemuda Muhammadiyah
  • Nasyiatul Aisyiyah
  • Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah
  • Ikatan Pelajar Muhammadiyah
  • Tapak Suci Putra Muhammadiyah
  • Hizbul Wathon

Wilayah Sumatra

  • Nanggroe Aceh Darussalam
  • Sumatra Utara
  • Sumatra Selatan
  • Sumatra Barat
  • Bengkulu
  • Riau
  • Kepulauan Riau
  • Lampung
  • Jambi
  • Bangka Belitung

Wilayah Kalimantan

  • Kalimantan Barat
  • Kalimantan Timur
  • Kalimantan Selatan
  • Kalimantan Tengah
  • Kalimantan Utara

Wilayah Jawa

  • D.I. Yogyakarta
  • Banten
  • DKI Jakarta
  • Jawa Barat
  • Jawa Tengah
  • Jawa Timur

Wilayah Bali &

Kepulauan Nusa Tenggara

  • Bali
  • Nusa Tenggara Barat
  • Nusa Tenggara Timur

Wilayah Sulawesi

  • Gorontalo
  • Sulawesi Barat
  • Sulawesi Tengah
  • Sulawesi Utara
  • Sulawesi Tenggara
  • Sulawesi Selatan

Wilayah Maluku dan Papua

  • Maluku Utara
  • Maluku
  • Papua
  • Papua Barat
  • Papua Barat daya

Cabang Istimewa

  • PCIM Kairo Mesir
  • PCIM Iran
  • PCIM Sudan
  • PCIM Belanda
  • PCIM Jerman
  • PCIM United Kingdom
  • PCIM Libya
  • PCIM Malaysia
  • PCIM Prancis
  • PCIM Amerika Serikat
  • PCIM Jepang
  • PCIM Tunisia
  • PCIM Pakistan
  • PCIM Australia
  • PCIM Rusia
  • PCIM Taiwan
  • PCIM Tunisia
  • PCIM TurkI
  • PCIM Korea Selatan
  • PCIM Tiongkok
  • PCIM Arab Saudi
  • PCIM India
  • PCIM Maroko
  • PCIM Yordania
  • PCIM Yaman
  • PCIM Spanyol
  • PCIM Hongaria
  • PCIM Thailand
  • PCIM Kuwait
  • PCIM New Zealand

Kategori

  • Kabar
  • Opini
  • Hukum Islam
  • Khutbah
  • Media
  • Tokoh

Tentang

  • Sejarah
  • Brand Guideline

Layanan

  • Informasi
  • KTAM

Ekosistem

  • Muhammadiyah ID
  • MASA
  • EventMu
  • BukuMu
  • SehatMu
  • KaderMu
  • LabMu

Informasi

  • Redaksi
  • Kontak
  • Ketentuan Layanan
© 2025 Persyarikatan Muhammadiyah

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • AR icon bendera arab
  • EN
  • ID bendera indonesia
  • Home
  • Organisasi
    • Anggota Pimpinan Pusat
    • Keputusan Muktamar Ke-48
      • Risalah Islam Berkemajuan
      • Isu – Isu Strategis Keumatan, Kebangsaan dan Kemanusiaan Universal
      • Keputusan Lengkap
    • Majelis
      • Majelis Tarjih dan Tajdid
      • Majelis Tabligh
      • Majelis Diktilitbang
      • Majelis Dikdasmen dan PNF
      • Majelis Pembinaan Kader dan SDI
      • Majelis Pembinaan Kesehatan Umum
      • Majelis Pembinaan Kesejahteraan Sosial
      • Majelis Ekonomi, Bisnis dan Pariwisata
      • Majelis Pendayagunaan Wakaf
      • Majelis Pemberdayaan Masyarakat
      • Majelis Hukum dan HAM
      • Majelis Lingkungan Hidup
      • Majelis Pustaka dan Informasi
    • Lembaga
      • Lembaga Pengembangan Pesantren
      • Lembaga Pengembangan Cabang Ranting dan Pembinaan Masjid
      • Lembaga Kajian dan Kemitraan Strategis
      • Lembaga Pembinaan dan Pengawasan Keuangan
      • Lembaga Resiliensi Bencana
      • Lembaga Amil Zakat, Infak dan Sedekah
      • Lembaga Pengembang UMKM
      • Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik
      • Lembaga Seni Budaya
      • Lembaga Pengembangan Olahraga
      • Lembaga Hubungan dan Kerjasama Internasional
      • Lembaga Dakwah Komunitas
      • Lembaga Pemeriksa Halal dan KHT
      • Lembaga Pembinaan Haji dan Umrah
      • Lembaga Bantuan Hukum dan Advokasi Publik
    • Biro
      • Biro Pengembangan Organisasi
      • Biro Pengelolaan Keuangan
      • Biro Komunikasi dan Pelayanan Umum
    • Profil
      • AD/ ART Muhammadiyah
      • Sejarah Muhammadiyah
      • Lagu Sang Surya
      • Organisasi Otonom
      • Cabang Istimewa/Luar Negeri
    • Ideologi
      • Muqodimah Anggaran Dasar Muhammadiyah
      • Masalah Lima
      • Kepribadian Muhammadiyah
      • Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah
      • Khittah Muhammadiyah
      • Langkah Muhammadiyah
    • Daftar Anggota
  • Opini
    • Budaya Lokal
    • Filantropi & Kesejahteraan Sosial
    • Pemberdayaan Masyarakat
    • Lingkungan & Kebencanaan
    • Masyarakat Adat
    • Milenial
    • Moderasi Islam
    • Resensi
  • Hikmah
  • Hukum Islam
  • Khutbah
    • Khutbah Jumat
    • Khutbah Gerhana
    • Khutbah Nikah
    • Khutbah Idul Adha
    • Khutbah Idul Fitri
  • Tokoh
  • Kabar
    • Internasional
    • Nasional
    • Wilayah
    • Daerah
    • Ortom
  • Galeri
    • Foto
  • Login

© 2025 Persyarikatan Muhammadiyah - Cahaya Islam Berkemajuan.