MUHAMMADIYAH.OR.ID, JAKARTA—Kepada Dokter lulusan Perguruan Tinggi Muhammadiyah – ‘Aisyiyah (PTM) menghadapi dunia kesehatan yang berubah, Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Abdul Mu’ti berpesan tiga hal untuk dipegangi selama menjalankan profesi sebagai dokter.
Pesan pertama Abdul Mu’ti mengajak kepada dokter muda lulusan PTMA supaya senantiasa bersyukur, sebab jalan pajangan yang ditempuh di meja akademik bukanlah suatu yang muda. Dia menyadari bahwa hal itu tidak bisa dilepaskan dari campur tangan Allah SWT.
Kedua, tahapan panjang menjadi dokter belum selesai di meja akademik. Sebab untuk menjadi profesional, kata Mu’ti, membutuhkan waktu yang tidak singkat. Profesionalitas harus terus dibanguan secara berkelanjutan continue professional development.
“Sebuah upaya di mana kita senantiasa terus meningkatkan kemampuan kita. Yang tadi Pak Dekan (Dekan FKIK UMJ) menyampaikannya dengan belajar sepanjang hayat atau life long learning,” tutur Mu’ti pada (27/7) di acara Sumpah Dokter Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ).
Merespon dunia yang terus berubah, maka profesionalitas yang dimiliki juga terus diupayakan meningkat. Guru Besar Bidang Pendidikan Islam ini menuturkan bahwa, dunia selalu menuntut manusia untuk mampu menjawab semua tantangan.
Kekinian melihat dunia kesehatan dari kacamata Mu’ti, bahwa kesehatan bukan hanya urusan menyembuhkan orang sakit. Tetapi lebih dari itu, sebab kesehatan merupakan bagian dari gaya hidup. Gaya hidup dan budaya sehat menjadi bagian penting di dunia modern saat ini.
“Kita melihat betapa banyak masyarakat yang mereka menghadapi berbagai masalah kesehatan, di tengah berbagai kesibukan dan juga dunia yang memang secara lingkungan tidak semakin bersih”. Ungkapnya.
Di sisi lain juga terdapat realitas baru, di mana ekonomi masyarakat yang semakin sehat. Maka keinginan untuk mendapatkan layanan terbaik juga meningkat. Kenyataan itu menjadikan dunia kesehatan bukan semata urusan pengobatan, tetapi juga memiliki irisan dengan dunia rekreasi.
“Karena itu menjadi dokter itu menjadi profesi yang menyenangkan dan membanggakan, tetapi sekaligus juga sangat menantang”. Imbuhnya.
Terakhir atau pesan ketiga, Abdul Mu’ti ingatkan bahwa dokter-dokter lulusan PTMA merupakan dokter sekaligus kader persyarikatan, kader umat, dan kader bangsa. Dia menegaskan bahwa, dokter-dokter ini merupakan bagian dari Muhammadiyah.