MUHAMMADIYAH.ID, JAKARTA – Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Jepang telah berdiri sejak 2007 dan diresmikan pada 2010. Menurut Ketua PCIM Jepang, Firdaus, kini telah memiliki tiga ranting, yakni Fukuoka, Kansen, dan Hiroshima.
“Untuk sekarang ini, PCIM Jepang ada tiga ranting. Tapi satu ranting (Hiroshima) masih belum disahkan,” ungkap Firdaus dalam program DiasporaMu di Tvmu, Rabu (16/2).
Pada setiap ranting, dirinya memperkirakan ada sekitar 20 kader Muhammadiyah. Jumlah mereka yang aktif di seluruh Jepang diperkirakan mencapai 60 kader. Sedangkan jika ditambah mereka yang tidak selalu aktif, Firdaus menyebut jumlah mereka sekira 110 kader.
Kegiatan rutin yang dilakukan PCIM Jepang selama ini adalah pengajian rutin dan tabligh akbar melalui perangkat daring. Anggota PCIM Jepang sendiri mayoritas adalah pelajar dan mahasiswa, lalu disusul para pekerja dan trainer, serta warga Indonesia yang menjadi penduduk Jepang.
Firdaus berharap ke depan pandemi segera selesai sehingga training bagi para kader bisa diadakan secara offline. Tentang legalitas organisasi, Firdaus bersyukur hal itu telah didapatkan.
Tantangan terbesar bagi PCIM Jepang adalah keluar kader dari Jepang seiring masa studi atau masa kerjanya habis.
“Kendalanya kalau mereka mahasiswa. Setelah selesai sekolah, lalu pulang ke Indonesia sehingga mengakibatkan kekosongan,” pungkasnya. (afn)