MUHAMMADIYAH.OR.ID, DEPOK – Kendati Muhammadiyah mengidentifikasi organisasinya sebagai gerakan “amar makruf nahi munkar dan tajdid”, ciri utama dakwah Muhammadiyah adalah dakwah yang memajukan dan menggembirakan. Itulah yang dinamakan sebagai ‘Berkemajuan’.
Menurut Ketua Lembaga Pengembangan Cabang dan Ranting (LPCR) Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Jamaludin Ahmad, ciri khas ini telah ditetapkan oleh Kiai Haji Ahmad Dahlan melalui statuta Muhammadiyah tahun 1914.
Statuta tersebut salah satunya berisi maksud tujuan didirikannya Muhammadiyah, yakni memajukan dan memajukan pengajaran dan pembelajaran agama Islam di Hindia Belanda. Selain itu, perintah untuk dakwah menggembirakan berasal dari frasa ‘Muflikhun’ pada Alquran Surat Ali Imran ayat 104.
“Jadi Kiai Ahmad Dahlan memahami kalau umat Islam benar dalam memahami Quran dan Sunnah, maka dia maju. Selain itu menggembirakan, membahagiakan, membuat pemeluk agama Islam itu bahagia hidupnya,” kata dia.
“Untuk bisa benar, maka materi agama harus benar. Semua rapat harus dimulai dengan gembira, diakhiri dengan gembira, pulang ke anak istri dengan kegembiraan. Wa ulaaika humul-muflikhun,” imbuhnya.
Dalam Pengajian Hari Bermuhammadiyah Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Depok, Sabtu (4/3), Jamaludin Ahmad menambahkan bahwa dengan ajaran Islam yang memajukan dan menggembirakan tersebut, maka warga Muhammadiyah tidak boleh berpasrah diri dalam menjalani kehidupan duniawi.
“Warga Muhammadiyah ga boleh punya prinsip biar sengsara dunia, tapi bahagia di akhirat. Warga Muhammadiyah, bahkan orang Islam harus punya prinsip fi dunya hasanah, wa fil akhirati hasanah (bahagia di dunia dan akhirat),” terangnya.
Dari pemahaman untuk memajukan dan menggembirakan itulah Muhammadiyah tidak terbiasa berdakwah secara reaktif atau suka menyesatkan kelompok lain yang berbeda. Sebaliknya kata Jamaludin, dakwah Muhammadiyah selalu sinergis dan memberi solusi.
Karakter memberi solusi ini kata dia nampak pada masa pandemi dan masa-masa genting akibat bencana alam atau musibah di manapun berada, Muhammadiyah selalu bergerak cepat untuk membantu meringankan masalah.
“Tidak kebanyakan dalil, seperti pada masa Covid-19. Muhammadiyah menjadi satu-satunya organisasi Islam yang punya pusat penanganan covid, namanya MCCC. Itu salah satu contoh pemberi solusi,” ujar Jamaludin.
Atas karakter dan sifat dakwah yang memajukan dan menggembirakan, maka Jamaludin berpesan supaya warga Muhammadiyah senantiasa hidup sebagaimana seorang pembelajar.
“Islam Berkemajuan itu berbasis ilmu disamping Alquran dan sunnah. Maka warga Muhammadiyah harus rajin menuntut ilmu. Kalau punya ilmu harus diamalkan, kalau beramal harus berdasar ilmu. Warga Muhammadiyah tidak terbiasa ngawur,” tegasnya. (afn)
Hits: 1194