MUHAMMADIYAH.ID, YOGYAKARTA – Dalam kaitannya dengan moderasi, Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Dadang Kahmad menuturkan bahwa ada tujuh ciri pokok orang Muhammadiyah.
Ciri tersebut adalah memberikan pengakuan pada orang lain, toleran, memperlakukan orang secara setara, saling menghormati, penuh kerjasama dengan semua manusia di bidang duniawi, suka mengutamakan dialog dan terpacu untuk berlomba-lomba dalam kebaikan.
Dalam forum Refleksi Akhir Tahun Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Rabu (30/12) Dadang menuturkan tujuh sifat itu muncul dari pemaknaan terhadap makna wasathiyah di dalam Alquran.
“Wasath adalah posisi tengah di antara dua hal, bahasa lainnya tawazun,” tutur Dadang.
Di dalam Islam, menurutnya wasathiyah diambil dari dua rujukan utama yaitu pertama interpretasi konsep dari Alquran dan kedua, pemaknaan perwujudan masyarakat Islam terutama konsep umat di zaman Nabi dengan contoh Madinah.
Dengan tujuh ciri orang Muhammadiyah tersebut, Dadang menjelaskan bahwa sebagai umat Islam yang wasathiyah, orang Muhammadiyah berperan sebagai saksi atas manusia.
Saksi tersebut diwujudkan dalam makna memberikan rahmat dan manfaat seluas-luasnya pada seluruh manusia melalui kerja dakwah yang mencerahkan.
“Etika moderasi Muhammadiyah itu berusaha menjadi yang benar tapi penuh kasih sayang pada orang lain. Silahkan merasa benar, karena itu tidak bisa dipisahkan dari keberagaam kita, tapi pada orang lain harus penuh kasih sayang, tidak penuh kebencian,” jelasnya.
“Kita dilarang menjadi orang yang merasa benar tapi penuh kebencian pada orang lain, ingin melenyapkan orang lain, itu bukan sikap wasathan,” tegas Dadang. (afn)
Hits: 163