MUHAMMADIYAH.OR.ID, MUARA BUNGO — Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan berubah status menjadi Universitas Muhammadiyah Muara Bungo (UMMUBA), Jambi. Jabatan Rektor Universitas Muhammadiyah Muara Bungo diamanahi kepada Syafrial Anas dan Pelantikan Rektor dilakukan pada senin (1/8) di Hotel Amaris, Kabupaten Bungo, Jambi.
Muhammad Samsudin, Wakil Seketaris Majelis Diktilitbang Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah yang melantik Rektor UMMUBA memberikan ucapan tahniah dan selamat. “Hari kita menyaksikan sebuah acara yang penting sebagai bentuk metamorfosis. Berbicara tentang perubahan itu berbeda antara perubahan ular dengan kupu-kupu. Kalau ular itu dia berubah, tetapi watak dan bentuknya tetap sama ular kobra berubah tetap cobra, sama buasnya, sama racunnya. Tetapi kalau kupu-kupu dari ulat yang awalnya menakutkan kemudian ia menjadi sebuah kepompong, ia bertapa disitu, ia meditasi, kemudian ia menjadi kupu-kupu yang awalnya orang tidak mau mendekat dan menjadi mendekat. Nah, perubahan yang baik seperti kupu-kupu tadi. Maka, dari watak ini STKIP menjadi UMMUBA contohlah seperti perubahan kupu-kupu. Karena itu karakter STKIP nya dihilangkan dan jadilah wujud suatu yang baru yang lebih menarik,” terang Samsudin.
Lebih lanjut, Samsudin bercerita tentang kondisi prasarana gedung baru UMMBA yang progres sudah mencapai 30 Persen. Ia menuturkan, mengetahui perkembangan UMMUBA itu Ketua Umum PP Muhammadiyah berpesan bahwa Jambi bangkit menuju Muhammadiyah berkemajuan.
“Ada buku menarik You Tomorrow itu berkisah tentang kita di masa depan, bahwa memang ke depan perubahan tidak bisa kita hindari. Sekarang perubahan sangat cepat sekali, ini seperti yang diluar dugaan perubahan STKIP juga sangat cepat yang baru enam tahun sudah menjadi Universitas, sementara yang lain butuh bertahun tahun untuk menjadi Universitas, itu artinya apa usaha dan kinerja itu harus terukur,” kata Samsudin.
“Kalau dahulu orang membuat rumah ukuran 36 butuh waktu kira-kira satu sampai tiga bulan itu sudah lembur. Dengan teknologi baru bikinan korea atau cina itu ukuran 36 cukup butuh waktu 24 Jam dengan model cetak jarak jauh, tinggal cetak dari jauh untuk kebutuhan rumah yang diperlukan. Coba bayangkan berapa orang yang nganggur oleh karena mesin cetak ini. Untuk itu kalau perguruan tinggi tidak bisa menghadapi perubahan termasuk UMMUBA, pasti kita kan dilibas oleh perubahan kemajuan teknologi,” sambungnya.
Menurutnya, memang UMMUBA saat ini ibarat orang sedang belajar untuk berjalan lebih cepat. Maka UMMUBA perlu melakukan bermacam transformasi dan belajar dari PTMA lainnya supaya bisa berkembang lebih cepat. Kemajuan perguruan tinggi bukan ditentukan oleh bagus fisik saja, tetapi kualitas akademik dan non akademik juga mesti diperkuat. Maka ke depan, Kabupaten bungo di Provinsi Jambi akan menjadi magnetnya dunia pendidikan.
Kehadiran UMMUBA ini, kata Samsudin, bukan hanya sebagai media dakwah tetapi juga menjadi driving force menjadi kekuatan menggerakkan masyarakat (penggerak) melalui Persyarikatan Muhammadiyah. Maka, muhammadiyah harus tampil dalam kondisi apapun sebagai kekuatan penggerak dakwah perserikatan yaitu menegakkan dan menjunjung tinggi agama islam sehingga terwujud masyarakat islam yang sebenar-benarnya. Selain itu juga menjadi Centre Of Excellence yaitu pusat unggulan.
“UMMUBA ke depan ditantang meningkatkan kualitas dengan membuka fakultas atau prodi yang unggul dan menjadi satu-satunya pusat prodi unggulan di Sumatera. Kemudian ummuba ke depan juga dituntut untuk menjadi salah satu pusat orang-orang berpikir yang memberikan sumbangan yang besar kepada masyarakat. Oleh karena itu, kinerja perguruan tinggi itu dilihat dari perubahan apa yang dilakukan, pertumbuhannya bagaimana ? pertumbuhannya itu meliputi aset, jumlah mahasiswa, jumlah dosen, jumlah doktor, kualitas prodinya, kemudian diikuti dengan development (pengembangan) semua prodi akreditasinya baik sekali kemudian unggul. SDM tidak hanya lulusan dalam negeri harus ada luar negeri, mahasiswanya juga ada dari luar negeri. Selanjutnya perlu keberlanjutan pengelolaan, untuk itu Rencana Strategis harus dibuat dengan sungguh-sungguh, Rencana Operasionalnya juga perlu dibuat sungguh-sungguh, jangan hanya sebagai formalitas untuk syarat pembukaan perguruan tinggi. Selanjutnya yang paling penting bahwa menjaga kekompakan dengan siapapun internal dengan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah, Pimpinan Daerah Muhammadiyah, BPH, eksternal dengan Pemerintahan Daerah dan dengan siapapun yang mau diajak bersama-sama membesarkan perguruan tinggi Muhammadiyah,” jelasnya.
Hadir dalam Pelantikan tersebut, Pemerintah Kabupaten Bungo diwakili oleh Wakil Bupati dan Wakil DPRD Kabupaten Bungo, Dandim Bute, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Provinsi Jambi Bapak Suhaimi Chan, Sesepuh Muhammadiyah Jambi, Pimpinan Daerah Muhammadiyah Bungo, Mitra, Tamu Undangan Perguruan Tinggi Wilayah provinsi Jambi, dan Sivitas Akademika Universitas Muhammadiyah Muara Bungo.
Sumber : Humas UMMUBA
Hits: 17