MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA – Din Syamsuddin, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah periode 2005-2015 menyampaikan bahwa umat manusia kini telah berubah terlebih setelah adanya pandemi covid-19. Perubahan umat manusia ini berpengaruh dalam seluruh aspek kehidupan.
Menurut Din, Islam sendiri telah mengajarkan untuk bisa mempraktekkan kehidupan baru Hayatan Thayyibah yang memiliki artinya bisa luas, seperti baik, positif, sehat, dan konstruktif.
Makna Hayatan Thayyibah, kata Din, adalah kehidupan yang terbaik. “Dengan pesan agama ini, marilah kita siapkan sebuah kehidupan terbaik. Hayatan Thayyibah. Dan saya berpendapat yang sering kita gembar gemborkan mewujudkan Baldatun Thayyibatun Wa Rabbun Ghafur,” ungkapnya, dalam Pengajian Tarjih Edisi 181, Rabu (3/8) malam.
Yang Baldatun Thayyibatun itu, menurutnya harus dimulai dari kehidupan individu Hayatan Thayyibah.
Lebih lanjut, berbicara tentang tahun baru Hijriyah, Din mengatakan umat manusia membudayakan Hayatan Thayyibah tanpa membudayakan Hayatan Thayyibah tidak mungkin tercipta Baldatun Thayyibatun.
“Maka marilah pasca covid dan memasuki tahun baru hijriyah kita bertekad untuk menampilkan Hayatan Thayyibah hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan hari akan datang harus lebih baik dari hari ini,” pesannya.
Sementara covid-19 adalah bentuk kerusakan yang sudah disinyalir oleh al Qur’an akibat ulah perbuatan manusia. Maka Hayatan Thayyibah harus kita siapkan untuk individu, keluarga, kelompok/komunitas, masyarakat, dengan sebaik-baiknya.