MUHAMMADIYAH.OR.ID, TURKI—Setelah menempuh 13 jam perjalanan, tim Emergency Medical Team (EMT) dalam koordinasi Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) akhirnya tiba di Turki pada Selasa (14/02). Kedatangan personel kemanusiaan-kesehatan dari Muhammadiyah di Bandara Internasional Adana ini langsung disambut Lalu Muhammad Iqbal selaku Duta Besar Republik Indonesia untuk Turki beserta jajaran Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Turki.
Sebagai bagian dari Indonesian Emergency Medical Team (INA-EMT), pesonel EMT Muhammadiyah yang juga di dalamnya terdapat perwakilan Lazismu terdiri dari tenaga medis, tim Logistik, tim manajemen, tim media, dan tim penerjemah. Mereka berkolaborasi membantu para penyintas gempa Turki terutama dalam sisi kesehatan baik fisik maupun psikis.
Berdasarkan laporan dari Staf Administrasi KL Lazismu PCIM Turki, Tri Julia Wulandari, kedatangan Rombongan EMT Muhammadiyah kali ini langsung menuju titik kumpul di Provinsi Adana. Mereka mengikuti pengarahan yang disampaikan Lalu Muhammad Iqbal. Setelah diberi pengarahan, mereka langsung bertolak ke Hassa, Provinsi Hatay, Turki sebagai wilayah terdampak untuk mendirikan rumah sakit darurat.
Setelah menempuh perjalanan sekitar 4 jam, tim tiba di lokasi dan melakukan proses bongkar muat bantuan. Huda Khairun Nahar, Koordinator Logistik EMT Muhammadiyah menerangkan, setelah proses penurunan barang, tim kemudian mendirikan tenda-tenda yang akan dipergunakan sebagai rumah sakit lapangan. Keberadaan rumah sakit lapangan ini diharapkan dapat segera melayani warga yang terdampak gempa.
Kedatangan rombongan INA-EMT ini mendapatkan sambutan dari warga Turki. Erdem Güven, relawan lokal di KBRI Turki yang berada di lokasi menyambut gembira kedatangan bantuan dari Pemerintah Republik Indonesia. Ia bekerja sebagai pemandu wisata bagi wisatawan yang berasal dari Indonesia, sehingga fasih berbincang dan membantu tim yang datang. Ia pun senang sekali bisa membantu penerjemahan untuk memudahkan koordinasi.
“Terkait dengan pengiriman bantuan dan rencana Pemerintah Indonesia ingin membangun rumah sakit di Turki Tenggara, sangat berarti dan penting bagi kami semua, apalagi dalam keadaan begini sangat susah dan parah kondisinya. Sekecil apapun bantuan dan pengiriman, itu semuanya benar-benar penting,” ucap Erdem Güven.




Anggota EMT Muhammadiyah kali ini terdiri dari dokter, perawat dan tim logistik dari RS PKU Muhammadiyah Lamongan, RS PKU Muhammadiyah Gombong, RS Islam Jakarta Sukapura, RS Islam Jakarta Pondok Kopi, RS PKU Muhammadiyah Metro, RS PKU Muhammadiyah Karanganyar, RS Aisyiyah Bojonegoro, anggota MDMC Jawa Tengah, anggota MDMC Jawa Timur, anggota MDMC DIY dan anggota MDMC di tingkat PP Muhammadiyah. Beberapa kader PCIM Turki dan LAZISMU Turki juga membantu tim khususnya menjadi penerjemah.
Hits: 2464